TIDUR atau istirahat sesudah makan dilarang dalam dunia kesehatan. Ada beberapa alasan mengapa kita dilarang langsung tidur setelah makan.
Menurut dokter spesialis pencernaan, dr Dadang Makmun Sp.D Gastroentero Hepatologi, masalah yang paling banyak dikeluhkan setelah makan adalah efek rasa panas dari lambung yang menjalar ke dada dan tenggorokan. Ini disebut dengan refleks esofagus.
Berikut beberapa efek kesehatan akibat langsung tidur atau berbaring setelah makan seperti dirangkum dalam Halallifestyle:
Kenaikan Berat Badan
Alasan mengapa sehabis makan tidak dianjurkan untuk langsung tidur adalah karena tubuh lebih mudah menumpuk lemak ketika tidur setelah makan. Jika ingin langsung tidur, konsumsi makanan yang sehat seperti buah dan salad ketimbang pizza atau kue. Sehabis mengonsumsi makanan berkalori tinggi, justru kita perlu membakarnya supaya berat badan tetap terjaga.
Napas Berhenti saat Tidur
Bahaya lainnya yang menjadi alasan mengapa habis makan kita tak boleh tidur adalah refluks yang bisa menjadi pemicu saluran napas menyempit serta munculnya sleep apnea. Ketika kedua kondisi tersebut terjadi, maka kita akan lebih rentan mengalami henti napas secara tiba-tiba sewaktu sedang tidur.
Dada Terasa Panas
Sehabis makan langsung tidur bisa menimbulkan rasa panas di bagian dada walau di awal tidak akan ada efek apapun. Ketika tubuh dibiarkan beristirahat, justru sistem pencernaan akan lebih keras dalam bekerja sehingga menimbulkan sensasi panas di bagian dada karena kelebihan asam lambung. Rasa panas tersebut tersebar naik yang berasal dari perut kemudian menuju dada bahkan juga bisa sampai pada tenggorokan.
Refluks Asam
GERD atau refluks asam menjadi salah satu alasan mengapa tidak boleh tidur sehabis makan. Ini karena katup antara kerongkongan dan perut tidak akan langsung menutup sehabis makan. Inilah faktor yang memungkinkan kenaikan asam lambung ke tenggorokan yang akhirnya menjadi penyebab sensasi terbakar. Kondisi seperti ini akan jauh lebih serius ketika langsung tidur dengan posisi berbaring menghadap ke kanan.
Stroke
Langsung tidur sesudah makan meningkatkan risiko stroke. Penelitian University of Ioannina Medical School di Yunani menyebutkan risiko stroke cukup rendah pada orang-orang yang menunggu lama antara sesudah makan dan tidur. Penelitian dilakukan pada 500 orang dalam kondisi sehat.
Tenggorokan Terbakar
Seperti telah disebutkan sebelumnya bahwa asam lambung berisiko mengalami kenaikan ketika kita langsung tidur tepat selesai makan. Asam lambung yang berasal dari perut tak hanya bisa naik hingga bagian dada saja, melainkan juga berpotensi sampai pada tenggorokan yang menyebabkan munculnya sensasi panas atau terbakar.
Serangan Jantung
Kondisi seperti serangan jantung memanglah bukan efek yang langsung dialami oleh seseorang yang tidur tepat setelah makan. Hanya saja, jika dibiasakan tidur setelah makan, ada kemungkinan lemak lebih gampang menumpuk dan menaikkan risiko penyumbatan pembuluh darah yang menambah potensi terkena serangan jantung.
Diabetes
Sesudah makan tidak boleh tidur karena lemak yang menumpuk di dalam tubuh tak hanya menyebabkan kegemukan, stroke hingga serangan jantung. Diabetes rupanya juga menjadi salah satu bahaya yang perlu diwaspadai. Konsumsi makanan berkalori serta berkarbohidrat tinggi mampu meningkatkan kadar gula darah.
Lantas, kapan waktu yang tepat untuk berbaring atau tidur sesudah makan? Menurut National Sleep Foundation Inggris, waktu tidur yang baik adalah 2-3 jam sesudah makan. Pada waktu tersebut, makanan sudah masuk sempurna ke alat pencernaan bawah dan siap diproses. []
SUMBER: HALALLIFESTYLE 26/2/2018