GHOUTA TIMUR—Aktivis Ghouta Timur, sebuah kota dekat Damaskus yang kini terkepung dalam konflik Suriah, melakukan kampanye di media sosial untuk menyampaikan kabar tentang nasib anak-anak yang terjebak di wilayah tersebut karena serangan rezim Assad.
mereka mengunggah foto bersama anak-anak dengan satu tangan terangkat dilengkapi tagar #Iamstillalive.
Menurut laporan kelompok pembela sipil White Helmets, serangan oleh rezim Assad dan pendukungnya di Ghouta Timur itu telah menewaskan 127 anak dalam 12 hari terakhir,.
Sebuah media Turki mengabarkan curahan hati beberapa anak di Ghouta Timur soal situasi konflik yang mereka alami.
“Mereka bilang tak ada gencatan senjata antara pukul 9-14, tapi mereka berbohong, mereka menembak juga. Semua orang berbohong pada kami, kami mati kelaparan, tidur tidak nyaman dan selalu terbangun,” kata seorang anak bernama Eymen
“Kami lelah, mencoba bertahan hidup dengan perut lapar,” kata Isam, anak lainnya di wilayah tersebut.
“Serangan udara menyerang kami, tapi syukurlah saya selamat,” kata Abdul Qayyum, anak yang terluka dalam serangan rezim Assad.
Ghouta Timur merupakan tempat tinggal bagi 400.000 orang. Kota itu telah dikepung selama lima tahun terakhir dengan akses kemanusiaan terputus ke wilayah tersebut.
Delapan bulan terakhir, pasukan rezim Assad lebih intensif mengepung Ghouta Timur, sehingga hampir tak mungkin makanan dan obat-obatan masuk ke distrik tersebut.
Meski Dewan Keamanan PBB dengan suara bulat memutuskan resolusi 30 hari gencatan senjata di Ghouta Timur. Rezim Assad dan sekutunya tetap melancarkan serangan ke kota tersebut. []
SUMBER: ANADOULU