Diriwayatkan dalam Muṣannaf Ibn Abi Shaybah dari Abu Qilābah (raḥimahullāh) bahwa tetangga ‘Abdullāh Ibnu Abbās (raḍyAllāhu ‘anhumā) akan selalu tahu kapan ‘Abdullāh Ibnu Abbas meninggalkan rumahnya dan rute mana yang dia ambil ketika menuju masjid karena wangi indah yang ia kenakan akan tertinggal di belakangnya.
Tetangga-tetangganya akan tersenyum dan merasa nyaman dengan diri mereka sendiri pada saat itu meskipun Abdullah Ibnu Abbas tidak ada hubungannya dengan mereka.
‘Umar bin Khattab (raḍyAllāhu’ anhu) biasa mengatakan bahwa mengenakan wewangian adalah amalan yang bisa dilakukan kepada orang lain hanya dengan menciumnya.
Sahabat akan tersenyum dan merasa senang setiap kali mereka mendatangi bahkan dekat dengan Nabi (ṣallallāhu ‘alayhi wa sallam) apalagi menyentuh tangannya yang diberkahi yang senantiasa harum indah, seperti “seolah-olah baru saja diambil dari tas penjual parfum.” (HR Muslim).
Selalu menyenangkan bertemu teman setelah beberapa lama berlalu. Senyum lebar, salam dan pelukan. Dan selalu ada bonus saat mereka juga mencium aroma sorgawi sesuai dengan Sunnah. []