ARAB SAUDI—Organisasi Kerja sama Islam (OKI) dilaporkan telah mendesak pemerintah Sri Lanka segera melakukan tindakan nyata guna mencegah kekerasan dan melindungi umat Islam.
Dilansir Anadolu pada Kamis (8/3/2018), OKI secara tertulis menyampaikan kesedihan yang dalam atas kabar kekerasan terhadap umat Muslim. Menurut laporan, rumah-rumah Muslim, toko-toko dan masjid di Sri Lanka dibakar oleh sejumlah kelompok fanatik dari ekstremis Buddha.
Kekerasan di Sri Lanka dipicu saat sekelompok pria Muslim dituduh telah membunuh seorang pria yang tergabung dalam komunitas Buddhis Sinhala.
Setelah pria Sinhala itu dikabarkan tewas di rumah sakit, massa memulai penyerangan terhadap komunitas Muslim dengan membakar rumah-rumah, toko-toko dan masjid di wilayah Kandy.
Kelompok Buddha ekstrem membakar lebih dari 10 rumah dan toko milik Umat Islam di Kandy. Akibat tindak kekerasan tersebut, otoritas mengumumkan larangan keluar rumah untuk meredakan suasana.
Presiden Sri Lanka Maithripala Sirisena mengumumkan keadaan darurat setelah munculnya kerusuhan agar tak menyebar ke tempat lain.
PBB juga menyampaikan kekhawatirannya atas tindakan kekerasan yang menargetkan umat Islam di Sri Lanka.
Umat Islam merupakan minoritas di Sri Lanka, yakni sebanyak 9 persen dari 21 juta penduduk, sementara umat Buddha Sinhala mencapai sekitar 75 persen jumlah penduduk. []
SUMBER: ANADOLU