PALESTINA—Sebuah organisasi pembebasan Palestina menganggap serangan AS terhadap UNRWA bertujuan untuk melemahkan dan menghentikan peran badan PBB ini untuk memberikan layanan bagi pengungsi Palestina di lima negara.
Hal tersebut disampaikan Organisasi Tsabit pasca kegagalan konferensi Roma yang dihadiri 90 negara pada 15 Maret untuk menyelamatkan UNRWA. Konferensi ini tanpa mampu merealisir tujuan, menutupi kekurangan anggaran UNRWA senilai 446 juta USD, dan hanya berhasil mengumpulkan donasi 100 juta USD.
Kegagalan Konferensi Roma menyelamatkan UNRWA akan berdampak buruk bagi kondisi pengungsi Palestina di lima negara, terutama di Libanon. Tingkat kemiskinan cukup parah, sekitar 483 ribu pengungsi berada di level ini, dan merata di sektor kesehatan, pendidikan dan infrastruktur.
Sementara itu minimnya bantuan Libanon terhadap pengungsi Palestina dan meningkatnya statmen rasial terhadap pengungsi seperti pernyataan Menlu Gibran Basil dalam konferensi Roma, yang menyerukan untuk menghapus status semua pengungsi Palestina, akan memicu perselisihan politik sebagai langkah menghapus persoalan mereka dan juga menghapus hak kembali ke Palestina.
Tsabit meminta PBB, Liga Arab dan dunia Islam untuk turut bertanggung jawab secara hukum dan kemanusiaan terhadap penderitaan rakyat Palestina, menekan Amerika untuk mencabut kembali keputusannya terhadap hak-hak rakyat Palestina, dan mendukung bangsa Palestina untuk kembali ke negeri asal mereka pasca Nakba Palestina tahun 1948. []
SUMBER: PIC