PENDIRI Facebook Mark Zuckerberg menyewa iklan satu halaman penuh di hampir semua surat kabar nasional Inggris, Ahad (25/03/2018), untuk meminta maaf atas skandal privasi data yang sangat besar di negeri tersebut.
“Kami memiliki tanggung jawab untuk melindungi informasi Anda. Jika kami tidak bisa, kami tidak layak mendapatkannya,” demikian isi iklan tersebut yang dipampang di halaman belakang.
“Ini adalah pelanggaran kepercayaan, dan saya menyesal kami tidak melakukan lebih banyak pada saat itu terjadi. Kami sekarang mengambil langkah untuk memastikan ini tidak terjadi lagi,” katanya.
Pernyataan itu mencerminkan pernyataan publik Zuckerberg yang dibuat pekan lalu setelah adanya desakan penyelidikan di Eropa dan Amerika Serikat, dan membuat harga saham Facebook jatuh.
Zuckerberg mengulangi bahwa Facebook telah mengubah aturan sehingga tidak ada pelanggaran data yang bisa terjadi lagi.
“Kami juga sedang menyelidiki setiap aplikasi yang memiliki akses ke sejumlah besar data sebelum kami memperbaiki ini. Kami berharap ada yang lain,” tulisnya.
“Dan ketika kami menemukannya, kami akan melarang mereka dan memberi tahu semua orang yang terkena dampaknya.”
Namun dalam iklan permintaan maaf itu, tidak ada penyebutan perusahaan Inggris yang dituduh menggunakan data, Cambridge Analytica, yang bekerja pada kampanye Presiden AS Donald Trump 2016.
Saat itu peneliti Universitas Cambridge, Alexsandr Kogan, membuat aplikasi kuis gaya hidup untuk Facebook yang diunduh oleh 270.000 orang, tetapi memungkinkan akses ke puluhan juta kontak mereka.
Facebook mengatakan ia menyerahkan ini ke Cambridge Analytica tanpa sepengetahuannya. Kogan mengatakan dia dijadikan kambing hitam. []
SUMBER: WORLD BULLETIN