RAMADHAN yang penuh berkah sebentar lagi tiba. Hanya tinggal hitungan hari semua umat Islam akan menyambut bulan yang mulia ini. Apa saja yang perlu dipersiapkan untuk menyambut Ramadhan?
Berikut ini 6 hal yang bisa dilakukan untuk memepersiapkan diri menyongsong bulan yang pasti dinantikan oleh setiap muslim ini:
1. Pelajari Fiqih seputar shaum Ramadhan
Hal ini penting sebab untuk mengamalkan ibadah, tentunya harus didasari dengan ilmu. Nah, terkait Ramadhan, salah satu ilmu yang harus diketahui adalah tentang fiqih ibadah yang membahas tentang puasa.
2. Pelajari keutamaan dan fadhilah ibadah di bulan Ramadhan
Selain amalan wajib seperti shalat dan puasa, ada baiknya amalan sunnah juga diperbanyak. Sebab, pahala ibadah yang dilakukan di bulan Ramadhan akan dilipatgandakan. Jadi, bulan Ramadhan lah saat yang pas untyuk mengoptimalkan ibadah dan mendulang pahala sebanyak-banyaknya.
3. Segera meng-qadha’ puasa Ramadhan sebelumnya yang belum terbayar
Ingat hadits dari A`isyah RA, bahwa dia berkata,”Aku tidaklah meng-qadha` sesuatu pun dari apa yang wajib atasku dari bulan Ramadhan, kecuali di bulan Sya’ban hingga wafatnya Rasulullah SAW.” (HR. At-Tirmidzi, Ibnu Khuzaimah, dan Ahmad, hadits sahih).
Terdapat jugas hadits-hadits yang semakna dalam lafazh-lafazh lain sebagaimana diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim. Lihat Imam Syaukani, Nailul Authar, hal. 871-872, hadits no. 1699.
Nah, meng-qadha puasa ini sebaiknya tidak ditunda-tunda, sehingga ketika menjelang Ramadhan, kita tidak lagi terbebani oleh utang puasa yang belum terbayar.
4. Jaga kesehatan fisik
Menyongsong Ramadhan, kondisi fisik juga perlu dipersiapkan. Mengapa? Karena, sebulan penuh puasa tentunya memputuhkan kesehatan yang prima. Apalagi dengan bertambahnya kegiatan ibadah, seperti sahur, tarawih, dll, yang sedikit banyak bisa menguras tenaga. Maka, kondisi fisik menjelanmg Ramadhan perlu dijaga.
5. Cek persiapan harta lebih untuk berinfaq
Selain ibadah wajib, ada juga ibadah sunnah yang tak kalah penting, yaitu bersedekah. Nah, ibadah satu ini tentunya membutuhkan persiapan materi tertentu yaitu berupa harta, baik itu rupiah ataupun yang lainnya (makanan, pakaian, dll). Maka, dibutuhkan persiapan harta agar sedekah bisa lebih optimal.
6. Lebih menjaga diri dari perbuatan maksiat
Ada sebuah adits dari Abu Hurairah ra.
“Barangsiapa berpuasa di bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan pengharapan, maka akan diampuni semua dosa-dosanya yang telah lampau.” (Shahih Bukhori, no. 2014, dan shahih Muslim, no. 760)
Hadis ini sering disalahpahami oleh sebagian orang yang merasa dosanya akan diampuni yang beranggapan dirinya bisa menjadi ‘putih bersih’ lagi setelah Ramadhan. Sehingga mereka melakukan perbuatan apapun sesukanya.
Padahal, ada kaidah syara’yang berbunyi: “Makna umum tetap dalam keumumannya, selama tidak ada dalil yang mengkhususkannya”.
Faktanya, ternyata ada dalil lain yang mengkhususkan dalil sebelumnya tersebut.
“Tahukah kalian siapa orang yang pailit (bangkrut)? Para sahabat menjawab: “Orang yang bangkrut menurut kami adalah orang yang tidak memiliki uang dan harta.” Nabi berkata: “Sesungguhnya orang yang bangkrut di umatku adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan membawa (pahala) shalat, puasa, dan zakat; akan tetapi dia datang (dengan membawa dosa) telah mencaci si ini, menuduh si ini, memakan harta si ini, menumpahkan darah si ini, dan memukul si itu; maka si ini (orang yang terzhalimi) akan diberikan (pahala) kebaikannya si ini (pelaku kezhaliman), dan si ini (orang yang terzhalimi lainnya) akan diberikan kebaikannya si ini (pelaku kezhaliman). Jika kebaikannya telah habis sebelum dituntaskan dosanya, maka (dosa) kesalahan mereka diambil lalu dilemparkan kepadanya kemudian dia dilemparkan ke dalam Neraka.” (HR. Muslim)
Jadi, meskipun Ramadhan disebut bulan penuh ampunan, sebagai muslim kita tetap harus menjalankan ketaqwaan. Bukan hanya dengan menjalankan kewajiban puasa, jika ingin terbebas dari dosa tentunya juga harus menjaga diri dari dari perbuatan maksiat. []
SUMBER: TEKNIK HIDUP