SAUDARAKU,
Setiap manusia pasti melakukan aktivitas dari pagi hingga petang. Hal ini dilakukan secara terus menerus selama kita masih hidup di dunia. Baik itu aktivitas untuk memenuhi kebutuhan dirinya maupun kebutuhan yang berada dalam tanggungannya. Nah, sebagai seorang muslim kita harus bisa mensiasati segala apa yang kita lakukan itu mendapat pahala dari Allah SWT. Sebab itu yang akan membantu kita memberatkan timbangan ketika dimintai pertanggung jawaban di akhirat kelak.
Carilah pahala dalam tidur, makan, minum, dan pekerjaan kita, maka kita akan diberi pahala, insya Allah. Nafkah yang diberi kepada istri dan anak-anak yang diniatkan untuk mencari pahala, akan diberi pahala juga. Nabi bersabda kepada Sa’ad bin Abi Waqash RA, “Tidaklah engkau menafkahkan suatu nafkah karena mengharap wajah Allah, kecuali engkau diberi pahala, hingga makanan yang engkau suapkan di mulut istrimu,” (HR. Al-Bukhari).
Saudaraku,
Amal baik itu banyak sekali, di antaranya menyebarkan dan menjawab salam, mendoakan orang yang bersin dengan mengucapkan yarhamukallah (semoga Allah mengasihi engkau), rendah hati, memaafkan orang yang pernah mendzaliminya dan berbuat baik kepada orang yang berbuat jahat kepadanya.
Semua perkara itu bila dikerjakan seorang muslim karena ketaatan kepada Allah dan niat yang baik mengharakan wajah Allah semata, tidak dilakukan sekedar kebiasaan atau kamuflase, maka ia akan mendapatkan pahala. Bahkan, ketika seorang muslim menggauli istrinya, ia akan mendapatkan pahala.
Saudaraku,
Nabi SAW bersabda, “Persetubuhan salah seorang dari kalian adalah shadaqah.”
Mereka bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah salah seorang di antara kami ketika melampiaskan syahwatnya akan mendapatkan pahala?”
Saudaraku,
Seakan-akan mereka bertanya, “Wahai Rasulullah, mengapa ketika seorang laki-laki menyetubuhi istrinya dan mendapatkan kelezatan serta kenikmatan, ia mendapatkan pahala? Sedangkan ia bertujuan mendapatkan kelezatan kenikmatan?”
Rasulullah SAW bersabda, “Bagaimana pendapat kalian sekiranya ia melampiaskan dalam keharaman, apakah ia mendapatkan dosa? Begitu pula bila melampiaskannya dalam kehalalan, maka ia mendapatkan pahala.”
Saudaraku,
Sebagian salaf mengatakan, “Tidurnya orang mukmin, makan dan minumnya, semua itu adalah amal-amal shalih yang pahalanya akan mengalir padanya, bila diniatkan sebagai ketakwaan dalam ketaatan kepada Allah.” []
Sumber: 31 Tuntunan Hidup Berkah dan Panjang Umur a la Nabi SAW/Karya: Amir bin Muhammad al-Mudari/Penerbit: Pustaka Ibnu Umar