TAHUKAH bahwa air kencing atau air seni bisa jadi penyebab azab kubur ketika buang air kecil? Hal ini kerap diabaikan. Padahal, bukan hanya setan yang mengancam manusia yang tidak menjaga diri dari hadas kecil, ancaman neraka dan siksa kubur juga mengancam.
Ibnu Abbas berkata, “Rasulullah SAW melewati dua kuburan seraya bersabda,’Sesungguhnya, kedua penghuni kubur ini sedang diazab. Dan, tidaklah mereka berdua diazab, melainkan karena suatu dosa yang sulit ditinggalkan. Salah satu dari keduanya suka mengadu domba, salah satunya lagi tidak menghalangi percikan air seninya mengenai dirinya.” (HR Bukhari dan Muslim)
BACA JUGA: Pelajaran dari Hadis Larangan Kencing di Air Tergenang
Dari hadis lain juga disebutkan, “Rasulullah SAW melewati dua kuburan, kemudian beliau bersabda, ‘Sesungguhnya kedua sedang diazab. Dan, tidaklah keduanya diazab, kecuali disebabkan suatu perkara yang besar (menurut kalian). Salah satunya tidak menjaga diri dari percikan air seni, sedangkan yang lain suka mengadu domba antara manusia.’ Lalu, beliau mengambil sebuah pelepah kurma yang masih basah, kemudian dibelah menjadi dua bagian. Beliau tancapkan satu bagian pada masing-masing kuburan. Para sahabat bertanya, ‘Wahai Rasulullah, mengapa engkau melakukan hal ini?’ Beliau menjawab, ‘Mudah-mudahan diringankan azab tersebut dari keduannya selama pelepah kurma itu belum kering.” (Muttafaq alaih)
Jelas, bahwa seseorang yang lalai menjaga dirinya dari air kening, beresiko mendapatkan siksa kubur. Meski, terkesan remeh, nyatanya kebersihan sangat penting. Cipratan air kencing yang mengenai tubuh saja bisa berakibat demikian merugikan di akhirat.
Rasulullah SW bersabda, “Kebanyakan azab kubur disebabkan oleh buang air kecil.” (HR Ahmad)
Lantas, bagaimana cara menghindarkan diri dari kelalaian semacam itu?
BACA JUGA: Suka Was-was setelah Buang Air Kecil Khawatir Masih Tersisa, Bagaimana?
Muslim harus mengetahui dan mengamalkan adab buang air kecil. Berikut adab buang air kecil yang diajarkan dalam Islam:
Menjauh dan menutup aurat
Dari Jabir bin Abdillah berkata, “Kami pernah safar bersama Rasulullah SAW. Beliau tidak menunaikan hajatnya sampai beliau pergi ke tempat yang tidak kelihatan.” (HR Ibnu Majah)
2 Berhati-hati terhadap najis
Tidak membersihkan diri, tidak menyiram air seni, tidak pula berhati-hati ketika buang air kecil, sesungguhnya semua itu mendatangkan bahaya pada diri sendiri.
3 Tidak buang air kecil pada air yang tergenang
Dari Jabir berkata, bahwasanya Rasulullah SAW melarang buang air kecil pada air tergenang.” (HR Ahmad, Muslim, Nasa’i, dan Ibnu Majah)
BACA JUGA: Disebutkan dalam Hadis juga Diungkap Sains, Ini Hikmah Larangan Buang Air Kecil di Jalan
4 Menghindari kiblat
Rasulullah SAW melarang umatnya buang hajat menghadap ataupun membelakangi kiblat.
Dari Abu Ayyub al Anshari, Rasulullah bersanda, “Apabila kalian buang hajat, janganlah menghadap kiblat. Namun, menghadaplah ke timur atau barat.” (HR Bukhari dan Muslim)
5 Membaca doa sebelum masuk kamar mandi
Dari Ali bin Abi Thalib, Rasulullah SAW berkata, “Penghalang antara pandangan jin dan aurat manusia adalah jika salah seorang diantara mereka memasuki tempat buang hajat, lalu ia ucapkan ‘bismillah.’” (HR Tirmidzi)
Dalam hadis lain, Anas berkata, “Dulu, jika Rasulullah SAW hendak masuk ke tempat buang air, maka beliau berkata (berdoa), ‘Allahuma inni audzubika minal khubusi wal khabaits.’ (Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari para setan laki-laki dan perempuan.” (HR Jamaah)
BACA JUGA: Hukum Buang Air Kecil, Jongkok atau Berdiri?
6 Tidak membersihkan diri dengan tangan kanan
Tangan kanan identik dengan perbuatan baik. Maka, ketika membersihakan diri dari buang air kecil, dianjurkan tidak menggunakan tangan kanan, melainkan menggunakan tangan kiri.
Dari Aisyah berkata, “Adalah tangan kanan Rasulullah SAW untuk berwudhu dan makannya. Tangan kirinya untuk beristinja dan sesuatu yang kotor.” (HR Abu Dawud)
7 Membersihkan diri dengan air
Dari Anas bin Malik, “Rasulullah SAW pernah memasuki tempat buang air. Maka, aku pun dan seorang bocah sebaya senganku datang membawa seember air dan kotak kecil, lalu beliau pun beristinja menggunakan air.” (HR Bukhari dan Muslim)
Jika tidak ada air, maka boleh menggunakan media lain.
8 Berdoa ketika keluar dari kamar mandi
Dari Aisyah, dia berkata, “Adalah Rasulullah SAW jika keluar dari kamar mandi maka beliau berdo’a ‘ghuroonaka’ (aku memohon ampunan-Mu).” []