REZEKI, apa sih artinya? Banyak orang yang memohon, mencari dan mengejar rezeki, tapi tahukah mereka apa arti rezeki yang sebenarnya?
Istilah rezeki berasal dari bahasa Arab, yakni razaqa-yarzuqu-rizqan. Artinya, kekayaan, nasib, harta warisan, upah, anugerah, dan pemberian. Dalam Alquran kata razaqa ini disebut dengan berbagai devariasi sebanyak 124 kali. Maknanya pun berbeda-beda.
BACA JUGA: 8 Jalan Rezeki dalam Al-Qur’an
Mau tahu, apa saja makna kata razaqa yang disebutkan dalam Alquran?
Berikut ini beberapa makna kata razaqa (merujuk kepada rezeki) yang disebutkan dalam Alquran:
1 Arti Rezeki: Pemberian
Razaqa merupakan pemberian dari Allah SWT kepada hamba-Nya atau pemberian dari seseorang kepada orang lain yang berlaku atas kehendak Allah.
Allah SWT berfirman:
“Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu.” (QS Al Munafiqun: 10)
2 Arti Rezeki: Makanan
Kata razaqa dairtikan makanan yang biasa dimakan sehari-hari. Ini sebagaimana firman Allah:
“Makanan apapun yang akan diberikan kepadamu berdua aku telah menerangkan takwilnya.” (QS Yusuf: 37)
Dalam ayat lain, razaqa juga diartikan sebagai makan (sarapan) dan makan malam. Sebagaimana firman-Nya:
“Bagi mereka rezekinya di surga itu tiap-tiap pagi dan petang.” (QS Maryam: 62)
3 Arti Rezeki: Hujan
Allah berfirman:
“Dan di langit terdapat (sebab-sebab) rezekimu dan apa yang dijanjikan kepadamu.” (QS Adz Dzariat: 22)
Dalam ayat tersebut, kata rezeki mengandung arti hujan. Dengan hujan, ladang dan tanaman lainnya dapat berbuah, tumbuh segar, sehingga bisa menghasilkan rezeki yang berlimpah pula.
BACA JUGA: 8 Penyebab Datangnya Rezeki
4 Arti Rezeki: Buah-buahan
Allah SWT berfirman:
“Setiap kali Zakaria masuk menemui di mihrab (kamar khusus ibadah), dia dapati makanan di sisinya.” (QS Ali Imran: 37)
Dalam ayat tersebut, makanan yang menurut keterangan adalah buah-buahan itu diartikan sebagai rezeki.
5 Arti Rezeki: Nafkah suami
Alah SWT berfirman:
“Dan kewajiban ayah menanggung nafkah dan pakaian mereka dengan cara yang patut.” (QS Al Baqarah: 233)
Pada ayat tersebut, rezeki mengandung arti nafkah suami kepada istri dan anak dalam keluarga. Jadi, pada hakikatnya, nafkah suami itu adalah rezeki bagi keluarganya.
BACA JUGA: Kunci Rezeki yang Terlupakan
6 Arti Rezeki: Syukur
Syukur juga masuk kategori rezeki. Allah memerintahkan manusia untuk bersyukur ketika memperoleh nikmat. Sebagaimana firman-Nya:
“Dan kamu menjadikan rezeki yang kamu terima (dari Allah) justru untuk mendustakan(-Nya).” (QS Al Waqi’ah: 82)
Sedangkan bersyukur, maka Allah akan menambah rezeki itu. Sebagaimana disebutkan dalam firman-Nya:
“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangatlah berat.” (QS Ibrahim: 7)
7 Arti Rezeki: Pahala
Allah SWT berfirman:
“Allah memberikan rezeki yang baik kepadanya.” (QS Ath-Thalaq: 11)
Dalam ayat ini, kata rezeki mengandung arti pahala atau ganjaran. Tidak hanya di dunia, di akhirat juga rezeki tetap bisa didapat dalam bentuk pahala.
8 Arti Rezeki: Surga
Allah berfirman:
“Dan karunia Tuhanmu lebih baik dan lebih kekal.” (QS Thah: 131)
Karunia yang dimaksud dalam ayat tersebut tak lain adalah surga. Itu merupakan karunia paling besar dan paling tinggi di atas bentuk-bentuk rezeki yang lainnya.
BACA JUGA: Ini 7 Doa Agar Dimudahkan Rezeki yang Halal
Jadi, rezeki itu luas. Bukan hanya berupa uang atau harta benda yang bersifat materi semata. Rezeki bahkan mencangkup segala apa yang akan, sedang, dan telah kita dapatkan.
Makna rezeki tersebut selaras dengan arti kata rezeki yang dijelaskan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Rezeki diartikan sebagai segala sesuatu yang diberikan Tuhan untuk memelihara kehidupan manusia, baik berupa uang, bafkah, keuntungan, dan lain sebagainya.
Sementara itu, Imam Al Jurjani menjelaskan bahwa rezeki adalah semua yang kita dapatkan dan semua yang kita miliki, baik sedikit maupun banyak. Rezeki juga bermakna segala kehidupan yang kita rasakan.
Sedangkan menurut Yusuf Dinar, rezeki merupakan segala pemberian Allah SWT yang dapat dimanfaatkan, secara material maupun spiritual, baik di dunia mapun di akhirat.
Jadi, iktiar memperoleh rezeki pun seharusnya bukan sekedar mengejar materi atau kekayaan, melainkan juga berfokus kepada memelihara kehidupan dunia maupun akhirat. []
https://www.youtube.com/watch?v=X0TCCJ8BC5M