HAJI disyariatkan dalam Alquran dan sunah. Sejumlah hadis mengungkap perihal haji. Mau tahu apas saja hadis tentang haji yang diriwayatkan dari Nabi Muhammad ﷺ?
Muslim melaksanakan ibadah haji sekali dalam setahun. Puncak pelaksanaannya adalah pada bulan Dzulhijah. Mereka berkumpul di Mekah dan tempat-tempat suci untuk memenuhi panggilan Allah, mengunjungi Baitullah, memenuhi undangan-Nya.
Ibadah haji telah disyariatkan di masa Rasulullah ﷺ seabagaimana prosesi yang telah lama dilakukan oleh pendahulunya yakni Nabi Ibrahim as.
BACA JUGA: Ini 6 Keutamaan Haji Berdasarkan Alquran dan Hadis
Namun, di masa sekarang, ibadah haji terkendalam oleh pandemi Covid-19. Lebih dari 99% calon jemaah haji tidak dapat menunaikan ibadah haji tahun ini karena adanya pembatasan pendatang serta ketatnya protokol kesehatan selama masa pandemi di Arab Saudi.
Tahun ini, tempat-tempat suci tidak sesak dipenuhi jamaah dari seluruh penjuru dunia seperti biasanya. Namun, pemerintah Arab Saudi tetap menyelenggarakan prosesi haji bagi jamaah dari beberapa negara yang memenuhi persyaratan protokol kesehatan.
Meski demikian, ibadah haji tetap jadi bagian penting dalam Islam. Haji merupakan rukun Islam yang kelima. Syariat ini diperintahkan dalam Alquran dan sunah. Sejumlah hadis menunjukkan bagaimana umat Islam memandang ibadah haji dan betapa pentingnya ibadah tersebut.
BACA JUGA: Ibadah Haji, Ini 7 Keunikannya
Di antara banyak dan beragam ritual Islam, haji adalah komponen utama. Ini adalah rukun Islam yang sangat diperlukan menurut hadits berikut:
1 Rukun Islam
`Abdullah ibn `Umar mengutip Nabi (damai dan berkah besertanya) mengatakan:
“Islam dibangun di atas lima [pilar]:
bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah,
melaksanakan sholat,
membayar zakat,
menunaikan ibadah haji ke Baitullah, dan
puasa Ramadhan.” (HR Al-Bukhari dan Muslim)
2 Sekali dalam seumur hidup
Meskipun haji sangat penting, itu cukup untuk melakukannya hanya satu kali seumur hidup Anda. Islam itu mudah dan mempertimbangkan kesulitan yang dialami para jamaah.
Abu Hurairah meriwayatkan bahwa suatu hari Nabi (damai dan berkah besertanya) berbicara kepada orang-orang dengan mengatakan, “ Wahai orang-orang! Allah telah mewajibkan haji atasmu, maka lakukanlah.“
Seorang pria bertanya, ‘Setiap tahun, ya, Rasulullah?’
Nabi ﷺ diam. Ketika pria itu mengulangi pertanyaannya tiga kali, Nabi (damai dan berkah besertanya) berkata, “Seandainya saya menjawab setuju, itu akan menjadi kewajiban (tahunan), dan ini di luar kemampuan Anda.”
Kemudian dia menambahkan, “Tinggalkan saya sendiri selama saya meninggalkan Anda sendiri (yaitu jangan bertanya tentang hal-hal yang tidak saya sebutkan). Apa yang menyebabkan kehancuran orang-orang sebelum Anda adalah bahwa mereka banyak bertanya, dan tidak setuju dengan para nabi mereka. Maka jika aku memerintahkanmu untuk melakukan sesuatu, lakukanlah sejauh kemampuanmu, dan jika aku melarangmu melakukan sesuatu, hindarilah.” (HR Muslim)
BACA JUGA: 5 Ciri Haji Mabrur, Apa Saja?
3 Peringkat dan Nilai Khusus
Para sahabat sangat ingin mengetahui amalan yang paling baik agar dapat mengutamakan amal kebaikannya sesuai dengan nilainya.
Inilah salah satu hadits indah tentang haji yang menunjukkan kedudukan istimewanya:
Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Nabi ditanya, “Amal apa yang paling baik?”
Nabi bersabda, “ Iman kepada Allah dan Rasul-Nya .”
Dia ditanya lagi, “Apa selanjutnya?”
Nabi berkata, “ Jihad [berjuang] di jalan Allah .”
Dia lebih lanjut ditanya, “Dan apa selanjutnya?”
Dia berkata, ” Haji mabrur [yaitu haji yang diterima oleh Allah SWT].” (HR Al-Bukhari dan Muslim)
4 Jihad tanpa Konflik
Melewati kesulitan perjalanan dan keramaian; upaya fisik yang dilakukan saat melakukan berbagai ritual haji; perpindahan dari satu tempat ke tempat lain dan pengorbanan uang dan waktu semua membuat haji suatu bentuk Jihad.
Nabi ﷺ merekomendasikannya kepada wanita dan pria lemah yang tidak dapat berpartisipasi dalam Jihad di medan perang.
`Aisyah bertanya kepada Nabi, “Karena jihad adalah perbuatan terbaik, bukankah kita [wanita] harus berjihad?”
Nabi menjawab, “Jihad terbaik bagimu [wanita] adalah haji mabrur .”
`Aisyah kemudian berkata, “Saya telah tertarik untuk menunaikan haji secara teratur sejak saya mendengarnya dari Rasulullah” (HR Al-Bukhari dan Muslim)
Al-Husain bin Ali bin Abi Thalib (ra dengan dia) meriwayatkan, seorang pria datang kepada Nabi ﷺ mengatakan bahwa dia lemah dan pengecut. Nabi menyuruhnya untuk berpartisipasi dalam jenis Jihad yang tidak melibatkan pertempuran apa pun, yaitu haji. (Dishahihkan oleh Al-Albani)
BACA JUGA: Sejarah Haji di Zaman Nabi Adam
5 Pahala untuk para jamaah
Hadits berikut menyoroti dua hal:
- Haji adalah latihan bagi umat Islam untuk tetap berpegang pada adab apa pun keadaannya.
- Haji adalah sarana yang efektif untuk menghapus catatan dosa.
Abu Hurairah meriwayatkan bahwa dia mendengar Nabi ﷺ berkata, “Barangsiapa yang menunaikan haji dan tidak melakukan kecabulan atau pelanggaran, maka dia akan kembali [bebas dari dosa] seperti pada hari ibunya melahirkannya.” (HR Al-Bukhari)
6 Kesuksesan muslim
Dalam satu ayat Al-Qur’an (QS ali-`Imran:185), Allah mengatakan kepada kita bahwa mendapatkan perlindungan dari api neraka dan masuk ke Jannh adalah kesuksesan yang sesungguhnya. Itulah tepatnya yang dihasilkan haji bagi Anda.
Abu Hurairah melaporkan bahwa Nabi ﷺ berkata, “Tidak ada balasan haji mabrur selain surga.” (HR Bukhari dan Muslim).
`Aisyah meriwayatkan bahwa Nabi ﷺ berkata, “Tidak ada hari di mana Allah membebaskan hamba-hamba-Nya dari api neraka lebih dari [mereka yang dibebaskan pada] hari Arafah. Dan, sesungguhnya, Dia mendekat dan kemudian dengan bangga berbicara tentang mereka [yaitu para peziarah] di hadapan para malaikat, dengan mengatakan, ‘Apa yang mereka cari?’” (HR Muslim)
BACA JUGA: 10 Amalan Ini Balasannya Setara dengan Pahala Naik Haji
7 Tamu Allah
Berikut adalah salah satu hadits terindah tentang haji. Jamaah adalah tamu Allah dan Anda dapat membayangkan betapa Allah akan menghormati tamu-tamu-Nya sendiri.
`Abdullah ibn `Umar meriwayatkan bahwa Nabi ﷺ berkata, “Orang yang berjihad di jalan Allah, orang yang menunaikan haji, dan orang yang menunaikan umrah, semuanya adalah utusan Allah. Dia memanggil mereka dan mereka menanggapi panggilan-Nya, dan mereka bertanya kepada-Nya dan Dia menjawab permohonan mereka. (HR Ibn Majah dan disahkan oleh Al-Albani)
8 Hari Istimewa dan Kesempatan Berharga
Hari-hari haji sangat istimewa. Keberkahan mereka bukan hanya untuk mereka yang menunaikan haji. Ini adalah musim kebaikan bagi semua orang.
Ibn `Abbas meriwayatkan bahwa Nabi ﷺ berkata, “Tidak ada hari yang amal shalehnya lebih dicintai Allah daripada sepuluh hari ini.”
Orang-orang bertanya, “Bahkan tidak berjihad karena Allah?”
Dia berkata, “Jihad pun tidak karena Allah, kecuali dalam kasus seorang pria yang keluar, menyerahkan dirinya dan hartanya untuk jalan (Allah), dan kembali tanpa membawa apa-apa.” (HR Al-Bukhari). []
SUMBER: ABOUT ISLAM