ANDA sering bepergian jauh, melanglang buana, mengelilingi dunia? Apakah bepergian itu selamanya?
Pasti tidak. Bepergian, ke tempat yang paling indah di muka bumi ini sekalipun, pasti untuk waktu yang terbatas. Tidak akan selamanya. Anda pasti pulang.
BACA JUGA: 7 Cara Memikat Suami Agar Betah di Rumah
Pulang sudah memiliki konotasi yang pasti, yaitu ke rumah. Anda tidak akan pulang ke hotel atau penginapan, karena hotel hanyalah tempat transit saat anda melakukan perjalanan.
Anda tidak akan pulang ke terminal, stasiun atau bandara, karena itu semua hanyalah tempat persinggahan transportasi yang menghantarkan anda dari satu tempat ke tempat lainnya.
Anda pasti pulang ke rumah. Ada apa di rumah kita? Mengapa kita selalu ingin pulang ke rumah? Ada delapan hal yang tersimpan di rumah kita.
1 Di rumah tersimpan berbagai kenangan
Sangat mudah memahaminya. Di rumah, kita beraktivitas bersama, tumbuh bersama, dan merasakan segala dinamika, suka duka, di setiap sudut-sudutnya. Kita telah menyimpannya, sangat dalam. Sangat berkesan. Cinta, kasih sayang, rindu, semua tersimpan dengan sangat rapi di dalam rumah.
Kita tidak mungkin melupakannya begitu saja. Kenangan yang selalu kita ciptakan bersama seluruh anggota keluarga, adanya di dalam rumah. Semua dari kita terikat oleh kenangan-kenangan yang kita ciptakan dari rumah.
2 Di rumah tersimpan harapan kita
Sangat banyak harapan kita bangun dari rumah. Kita bukan hanya tidur, santai dan beristrahat di rumah. Kita bahkan bercita-cita, bermimpi, membangun visi, membangun harapan, bersama seluruh anggota keluarga.
Kita menyusun banyak proposal kehidupan, kita merancang berbagai peluang masa depan yang lebih menjanjikan.
Ada harapan dalam skala individu yang dibangun oleh setiap anggota keluarga, ada harapan dalam skala kolektif yang diinginkan oleh semua anggota keluarga, bahkan ada harapan terhadap masyarakat, bangsa, negara dan peradaban dunia.
Semua dibangun dari dalam rumah. Yang tertinggi adalah harapan untuk terus bersama hingga kelak di surga Allah Ta’ala.
3 Di rumah tersimpan ketenangan jiwa
Jika kita sering menyebut istilah sakinah, mawadah dan rahmah, maka semua hanya ada di rumah. Tidak kita jumpai di hotel mewah, tidak kita jumpai di rumah tetangga, tidak pula di bandara.
Kita menjumpai ketenangan itu hanya di rumah. Kita bisa tidur nyenyak, bisa istirahat dengan tuntas, bisa merasa aman, di dalam rumah.
Betapa rasa tenang, aman, nyaman kita rasakan di dalam rumah, walau rumah kita sederhana dan apa adanya. Saat rasa lelah dan jenuh melanda, maka pulang ke rumah adalah pilihan yang tepat. Di rumah kita mendapat limpahan ketenangan. Di rumah, kita mendapatkan asupan cinta.
4 Di rumah tersimpan semangat, energi dan spirit
Aktivitas sehari-hari telah membuat kita mudah terjebak dalam kehidupan yang mekanistik. Berbagai persoalan kehidupan yang kita temukan dalam dunia pekerjaan dan profesi, seringkali membuat kita merasa kehabisan energi.
Namun pulang ke rumah telah membuat kita menemukan kembali energi, mendapatkan limpahan spirit yang sangat besar.
Bertemu suami, bertemu isteri, bertemu anak-anak, bertemu orang-orang yang dicintai, telah membuat kita memiliki semangat untuk memberikan yang terbaik.
Di rumah kita mengembangkan tradisi ibadah sehingga membuat energi hidup kita berlimpah ruah. Di rumah kita menguatkan ketaatan kepada Allah, dengannya spirit kita menjadi kian bertambah.
5 Di rumah tersimpan kekuatan dan kebersamaan
Manusia adalah makhluk sosial yang selalu memerlukan orang lain. Kita tidak mungkin bisa hidup sendiri di muka bumi ini. Kita perlu teman untuk membangun kekuatan, kita memerlukan partner untuk membangun kebersamaan.
Rumah adalah tempat kita memulai menghimpun semua potensi kekuatan dan kebersamaan, bersama semua anggotanya.
Betapa lemah orang yang sendiri, tanpa ada keluarga yang melindungi. Betapa sedih hidup tanpa pendamping dan pelindung. Dari rumah, semua anggota menjadi pendamping dan pelindung satu dengan yang lainnya. Di sinilah letak kekuatan, karena ada kebersamaan.
6 Di rumah kita mendapatkan tempat untuk berbagi dan bermusyawarah
Hal penting yang tersimpan di rumah kita adalah kesempatan untuk bisa selalu berbagi. Kita bisa berbagi kebahagiaan, kesenangan, namun juga berbagi kesedihan dan kedukaan.
Semua manusia memerlukan orang lain untuk berbagi cerita, berbagi derita dan juga berbagi bahagia.
Di rumah, kita juga mendapatkan tempat untuk selalu bermusyawarah. Sangat banyak hal dalam kehidupan sehari-hari yang perlu kita bagi dan tidak bisa kita selesaikan sendiri. Kita bisa bermusyawarah untuk memutuskan hal-hal penting dalam kehidupan dan masa depan.
Di rumah kita menumbuhkan semua potensi kebaikan
Seluruh nilai-nilai dasar dalam kehidupan, harus ditumbuhkan di rumah. Semua potensi kebaikan, bisa diasah sjak dari rumah. Di rumah, berbagai potensi kebaikan kita termunculkan dan terwujudkan dengan optimal.
Sejak dari penanaman nilai-nilai mendasar dalam kehidupan, seperti iman, ibadah, akhlaq, budi pekerti, semua harus ditanamkan dan ditumbuhkan di rumah.
Tidak terbayang bagaimana potensi kebaikan bisa dimunculkan, jika tidak ada rumah yang mewadahinya. Rumah telah menyimpan semua potebsi kebaikan, pada saat yang sama mampu mereduksi berbagai potensi keburukan.
BACA JUGA: 9 Sebab Kebahagiaan dalam Rumah Tangga
8 Di rumah kita mendapatkan kejelasan identitas
Salah satu yang tersimpan di rumah kita adalah identitas. Ya, semua orang ditanya dimana rumahnya. Dan kita bisa menjawab, karena memiliki rumah. Jati diri kita menjadi jelas karena kita memiliki rumah untuk pulang. Kondisi dan situasi rumah bisa menjelaskan siapa diri kita, tanpa harus mendengarkan penjelasan dengan jutaan kata-kata.
Untuk itulah kita selalu ingin pulang ke rumah. Tempat yang paling indah di seluruh dunia adalah rumah kita sendiri. Karena di rumah kita, telah tersimpan jutaan memori yang tak mungkin kita lupakan sepanjang hidup. Karena di rumah kita menanam berbagai harapan masa depan. Karena di rumah, kita mendapatkan ketenangan, semangat, energi, dan spirit kebaikan. []
SUMBER: PAKCAH