KETIKA shalat berjamaah di Masjid atau di manapun, sebagian orang terkadang mengabaikan perihal shaf dalam shalat. Mereka menganggap shaf shalat tidak begitu menjadi sesuatu yang penting, padahal Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam telah menyampaikan adab shaf dalam shalat.
Inilah yang Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam sampaikan perihal shaf shalat:
Memenuhi Shaf
Jabir bin Samurah radhiallahu ‘anhuma, berkata, “Rasulullah saw keluar pada kita semua, lalu bersabda, “Tidak dapatkah engkau semua berbaris sebagaimana berbaris-nya para malaikat disisi Tuhannya?” Kita lalu berkata, “Ya Rasulullah, bagaimanakah cara para malaikat itu berbaris di sisi Tuhannya?” Beliau saw bersabda, “Mereka menyempurnakan saf-saf permulaan – yakni tidak berdiri di saf kedua sebelum sempurnanya saf pertama dan tidak di saf ketiga sebelum sempurnanya saf kedua dan seterusnya, juga mereka itu saling rapat-merapatkan saf-saf itu.” (HR. Muslim)
2 Menempati shaf terbaik
Abu Hurairah pula berkata, “Rasulullah saw bersabda, “Sebaik-baiknya saf bagi kaum lelaki ialah saf pertama-nya, sedang sejelek-jeleknya saf bagi mereka ialah saf yang peng-habisan. Adapun sebaik-baiknya saf bagi kaum wanita ialah saf penghabisan, sedang sejelek-jeleknya saf bagi mereka ialah saf pertamanya.” (HR. Muslim)
BACA JUGA: Orang yang Tidak Shalat Berjamaah Dikalahkan Setan
3 Mengatur posisi shaf
Abu Mas’ud, berkata, “Rasulullah saw pernah mengusap bahu-bahu kita dalam shalat lalu bersabda, “Ratakanlah olehmu semua – saf-saf itu – dan jangan berselisih – seperti ada yang lebih maju atau lebih mundur, sebab hati-hatimupun akan berselisih pula. Hendaknya mendampingi saya orang-orang yang dewasa dan yang berakal cukup di antara engkau semua itu, kemudian orang-orang yang mendekati mereka – yakni yang tarafnya ada di bawah-nya, kemudian orang-orang yang mendekati mereka – yakni yang tarafnya di bawah mereka lagi.” (HR. Muslim)
4 Merapikan shaf
Anas, berkata, “Rasulullah saw bersabda, “Ratakanlah saf-safmu semua itu, karena sesungguhnya merata-kan saf-saf itu termasuk tanda kesempurnaan shalat.” (Muttafaq ‘alaih)
5 Merapatkan shaf
Ibnu Umar bahwasanya Rasulullah saw bersabda, “Tetaplah mendirikan saf-saf dengan rata, samakanlah letaknya antara bahu-bahu, tutuplah semua sela yang kosong dan bersikap haluslah dengan tangan saudara-saudaramu – yakni jikalau diajak maju atau mundur untuk meratakan saf-saf. Janganlah engkau semua meninggalkan kekosongan-kekosongan untuk diisi oleh syaitan. Barangsiapa yang merapatkan saf, maka Allah akan me-rapatkan hubungan dengannya dan barangsiapa yang memutuskan saf – yakni tidak suka mengisi mana-mana yang tampak kosong, maka Allah memutuskan hubungan dengannya.” (HR. Abu Dawud)
6 Shaf sebelah kanan
al-Bara’, berkata, “Kita semua apabila bershalat di belakang Rasulullah saw, maka kita semua senang kalau berada di sebelah kanannya. Beliau menghadap kepada kita dengan wajahnya, lalu saya mendengar beliau saw mengucapkan ” doa – yang artinya, “Ya Tuhan, lindungilah saya siksaMu pada hari Engkau menghidupkan – sesudah mati yakni pada hari kiamat -atau pada hari Engkau mengumpulkan hamba-hambaMu.” (HR. Muslim)
BACA JUGA: Hukum 2 Shalat Berjamaah Bersamaan dalam Satu Masjid
7 Shaf seimbang
Abu Hurairah, berkata, “Rasulullah saw bersabda, “Pertengahkanlah imam – yakni antara ma’mum yang berdiri di sebelah kanan dan di sebelah kiri hendaklah sama banyaknya, sehingga imam itu tempatnya ada di tengah – dan tutuplah sela-sela yang kosong.” (HR. Abu Dawud)
8 Haramnya Berjalan Melalui Orang shalat
Abul Juhaim yaitu Abdullah bin al-Harits bin as-Shimmah al Anshari, berkata, “Rasulullah saw bersabda, “Andaikata seseorang yang berjalan melalui muka orang yang bershalat itu mengetahui perihal betapa besarnya dosa yang ditanggung olehnya, nicayalah ia akan suka berdiri menantikannya selama empatpuluh, yang itu adalah lebih baik baginya pada berjalan melalui muka orang yang bershalat tadi.” Yang meHR.kan Hadis ini berkata, “Saya tidak mengerti, apakah yang dimaksudkan itu empatpuluh hari atau empatpuluh bulan ataukah empatpuluh tahun.” (Muttafaq ‘alaih). []
Sumber: Jejak Rasulullah