PACARAN adalah salah satu aktivitas antara laki-laki dan perempuan yang diharamkan oleh Allah SWT. Namun, tak jarang banyak orang yang berdalih, “Jika tidak pacaran, bagaimana mungkin nanti bisa menikah? Bukankah menikah itu butuh adanya saling mengenal satu sama lain dulu?.”
Nah, sobat muslim karena islam agama islam itu adalah agama yang sempurna. Sehingga, semua aktivitas manusia itu diatur dalam islam, hal itu tentunya agar umat islam tidak melakukan dosa dan melanggar larangan Allah SWT. Intinya, Allah sangat sayang pada hamba-Nya lewat dibuatkannya aturan-aturan itu.
Terus bagaimana islam mengatur jika seseorang ingin menikah tapi tidak ingin mendapatkan pasangan seperti membeli kucing dalam karung?
BACA JUGA: 5 Tips Taaruf Aman Lewat Media Online
Tenang-tenang dan jalangan galau. Jawabannya lewat taaruf. Taaruf merupakan sarana untuk saling mengenal satu sama lain dengan niatan ingin segera menikah. Eits, jangan lupa dalam taaruf juga ada aturannya, kenapa harus ada? Karena taaruf itu berbeda dengan pacaran yang serba bebas.
Sobat muslim yang dirahmati Allah SWT, yuk kita preteli satu persatu perbedaan pacaran dengan taaruf ini, tujuannya agar kita tidak terjebak dalam lubang pacaran. Ok, deh langsung saja nih:
1. Di Mata Allah
Di mata Allah, pacaran adalah salah satu perbuatan yang mendekati zina. Sebab, di dalam hubungan bernama pacaran itu, semua bentuk zina bisa ditemukan.
Zina hati, zina mata, zina tangan, zina kaki, zina mulut, dan zina yang terbesar yakni zina farji. Sobat muslim tahu tidak, jika zina itu adalah salah satu dari tujuh dosa besar di dalam islam. Naudzubillahimindzalik.
Bagaimana dengan taaruf? Taaruf justru disyariatkan dalam islam, sebelum memulai suatu hubungan bernama pernikahan. Rasulullah menyarankan agar kita mengenal calon pasangan hidup kita, bagaimana agamanya, akhlaknya,wajahnya, keturunannya, dan lain sebagainya.
Kalau tidak taaruf dikhawatirkan kita akan menyesali pilihan kita itu nantinya. Tentu dalam bertaaruf ada rambu-rambu yang harus diketahui dan dijalankan, agat tidak sama pengertiannya antara taaruf dan pacaran.
2. Tujuan
Tujuan taaruf sudah jelas, yakni untuk menikah. Sedangkan tujuan pacaran itu bisa macam-macam. Coba kamu tanyakan ke teman-teman yang sudah punya pacar atau bahkan kamu sendiri; apakah benar tujuan kalian pacaran untuk menikah? Nah lho…
3. Jangka Waktu
Jangka waktu taaruf maksimal tiga bulan, tentu jika lebih cepat maka lebih baik. Kenapa harus dikasih batas waktu? Karena jika terlalu lama, dikhawatirkan hati kita akan ternodai dan justru melanggar larangan Allah, selain itu jika lama namanya bukan taaruf tapi pacaran.
BACA JUGA: 5 Langkah Sukses Taaruf ke Calon Mertua
Kalau pacaran jangka waktunya berapa? Pacaran itu tidak ada batas waktu kan? Kamu tidak tahu kapan masa pacaranmu berlangsung. Ada yang pacarannya sampai sembilan tahun, ada juga yang cuma satu minggu.
4. Dilihat dari Kesiapan Mental
Orang yang sudah berani untuk taaruf, berarti mentalnya sudah lebih siap untuk menikah, daripada orang yang pacaran. Kenapa? Ya, karena tujuan taaruf sudah jelas untuk menikah.
Jadi, tidak ada unsur main-main lagi di sini. Orang yang menjalaninya sudah benar-benar yakin bahwa dia ingin menikah. Sementara itu, orang yang pacaran belum tentu sudah siap menikah, karena toh tujuannya pacaran tidak selalu untuk menikah.
5. Pengaruh Terhadap Hati
Berlama-lama menjalin hubungan dengan lawan jenis, akan mengotori hatimu. Mungkin awalnya biasa saja, tetapi setelah melihat banyak kelebihannya ketika sedang berinteraksi, kamu menjadi terpesona.
Yup! Itulah yang terjadi kalau kamu pacaran. Hubungan yang terjalin lama akan mengeratkan hati kalian, padahal kalian belum tentu menikah. Sedangkan taaruf belum tentu.
Jangka waktu taaruf yang hanya sebentar, tidak akan terlalu berpengaruh terhadap hatimu. Kalau taarufnya tidak jadi, tidak akan nangis Bombay, karena hasil taaruf benar-benar murni keputusan Allah semata.
6. Lebih Menjamin Kebenaran Informasi
Jawab dengan jujur, ya:
BACA JUGA: Ini Beberapa Keunggulan Taaruf Dibandingkan Pacaran
-Ketika pacaran, apakah kamu menyembunyikan semua kekuranganmu?
– Ketika pacaran, apakah kamu menampilkan semua kelebihanmu?
– Ketika pacaran, apakah kamu menyembunyikan semua kebiasaan jelekmu?
– Ketika pacaran, apakah kamu menampilkan semua kebissaan baikmu?
Jika jawabannya ya, berarti kamu memang benar-benar hanya ingin pacarmu tahu yang terbaik darimu saja. Beda dengan taaruf.
Kamu dilarang berbohong dan wajib menceritakan dirimu apa adanya, di daftar biodata, kamu bahkan bisa mendapatkan beberapa hal yang bisa menjelaskan siapa calonmu itu sebenarnya, seperti: karakter (sifat baik dan sifat buruk) mu atau bahkan penyakit yang pernah diderita. Pada saat taaruf, justru kamu akan lebih banyak mengetahui tentang calonmu. []
Referensi: Taaruf Proses Perjodohan Sesuai Syari Islam. Leyla Hana. PT Elex Media Komputindo