DALAM hidup pasti manusia sering sekali melakukan hal baik. Tapi tahukah kamu kalau ada hal baik yang menjadi sia-sia?
Maka hendaknya setiap Muslim mengetahuinya. Hal ini agar setiap perbuatan dapat terkontrol dan sesuai dengan tujuan.
Menurut Ali bin Abi Thalib, ada delapan perkara baik yang menjadi sia-sia. Inilah di antaranya:
1. Perkara Baik Yang Menjadi Sia-sia: Sholat yang Dikerjakan Tidak Khusuk
Dalam Islam, kekhusyukan sholat adalah wajib meskipun bukan merupakan syarat. Dalam suatu riwayat Allah SWT berfirman,
“Wahai hamba-Ku berikanlah kepada-Ku air mata dari matamu dan berikanlah kekhusyukan dari hatimu. Kemudian, berdoalah maka sesungguhnya Aku akan mengabulkan untukmu karena aku adalah Maha Dekat dan Maha Mengabulkan.”
Maka hendaknya bersungguh-sungguh dalam sholat, janganlah seorang hamba hanya mendapatkan lelahnya tapi taka da kekhusyukan sedikit pun di dalamnya.
2. Perkara Baik Yang Menjadi Sia-sia: Puasa yang Tidak Mencegah Hal Sia-sia
Puasa bukan hanya formalitas saja. Tapi di dalamnya hendaknya memerikan makna luar biasa bagi yang menjalankannya. Yaitu menjaga hawa nafsu diri, membiasakan melakukan ketaatan dan tentunya tidak mengulangi kemaksiatan.
Makanya ada puasa Ramadhan, di mana sebulan penuh seorang muslim dibiasakan untuk menahan hawa nafsunya. Tapi bukan hanya berhenti di bulan itu saja, hendaknya kebiasaan itu dijalankan seterusnya.
Jangan sampai seorang hamba tidak dapat memetik kebaikan dari sana dan melakukan kesia-siaan lagi ke depannya.
BACA JUGA: Orientasi Hidup
3. Perkara Baik Yang Menjadi Sia-sia: Membaca Al-Qur’an Tanpa Menghayati Maknanya
Al-Qur’an hendaknya bukan hanya dibaca, tapi juga dimaknai. Yaitu agar dapat menghantarkan seorang hamba kepada ketaatan. Yaitu menjauhi larangan-Nya dan melaksanakan Perintah-Nya.
Karena Al-Qur’an adalah petunjuk, yaitu mengantarkan kepada kebenaran. Bila tidak dimaknai maka jelas tidak akan dapat mengantarkan seorang muslim kepada jalan yang benar.
Maka maknai dan amalkanlah Al-Qur’an pada kehidupan ini.
4. Perkara Baik Yang Menjadi Sia-sia: Harta Tanpa Dibarengi Sifat Wara
Terkait hal ini, Rasulullah ﷺ bersabda,
“Siapa yang menghindari syubhat maka sungguh dia telah membersihkan agama dan kehormatan dirinya. Namun, siapa yang melakukan hal-hal syubhat maka dia telah terjebak dalam keharaman.”
Maka hendaknya setiap muslim memiliki kehati-hatian dalam meninggalkan dan mengerjakan sesuatu. Jangan sampai apa yang dikerjakan mengarahkan kepada perbuatan yang Allah tidak ridhai.
https://www.youtube.com/watch?v=wmgj6odd–0
5. Perkara Baik Yang Menjadi Sia-sia: Harta Tanpa Kedermawanan Pemiliknya
Rasulullah ﷺ bersabda,
“Seseorang yang membuka pintu pemberian (kepada orang lain) sedang bersedekah atau bersilaturahmi, Allah akan tambahkan hartanya menjadi banyak. Namun, seseorang yang membuka pintu meminta-minta (kepada orang lain) dengan niat memperbanyak hartanya, Allah akan jadikan hartanya berkurang.”
Maka Hendaknya seorang muslim bersedekah di jalan Allah. Karena sebetulnya harta ini titipan yang harus digunakan dengan baik. Jangan sampai digunakan untuk hal-hal tidak berguna.
6. Perkara Baik Yang Menjadi Sia-sia: Persaudaraan Tanpa Sikap Saling Menjaga
Rasulullah ﷺ bersabda,
“Hendaklah kalian menjaga persaudaraan dengan orang-orang yang tulus karena mereka adalah perhiasan di kala senang dan pelindung di kala susah.”
Di sini juga mengarahkan kepada seorang hamba bukan hanya menjaga tapi juga saling mengarahkan dan menasihati di jalan Allah. Yaitu agar sama-sama bisa berkumpul di surga-Nya kelak.
BACA JUGA: Nabi Khidir, Masih Hidup atau Sudah Meninggal?
7. Perkara Baik Yang Menjadi Sia-sia: Tidak Adanya Nikmat Sesuatu yang Tidak Langgeng
Yaitu nikmat dunia yang dirasakan hari ini hanyalah sementara. Maka dunia bukanlah tujuan bagi orang-orang muslim.
Tapi ada akhirat di depan sana. Degan itu, hendaknya manusia menyiapkan untuk hari yang sangat panjang di akhirat kelak. Dengan menaati perintah Allah dan meninggalkan larangan-Nya tentunya.
Jangan biarkan diri tenggelam dengan nikmat dunia yang sesaat saja, sehingga lupa akan tujuan hidup itu untuk beribadah kepada-Nya.
8. Perkara Baik Yang Menjadi Sia-sia: Berdoa Tanpa Keikhlasan
Apabila memohon kepada Allah, memohonlah dengan keyakinan bahwa doa itu akan dikabulkan. Karena sesungguhnya Allah tidak akan mengabulkan doa yang dipanjatkan dari hati yang lalai.
Yakin kepada Allah, yaitu dengan ikhlas menerima segala ketetapan-Nya, yang pasti itu mengantarkan kepada hal yang lebih baik.
Itulah delapan perkara baik yang menjadi sia-sia. Semoga apa yang kita lakukan jauh dari kesia-siaan dan tentunya semoga sesuai dengan yang Allah inginkan. []
SUMBER: Nasha ‘ih al-‘ibad fi Bayani Alfahzi al-Munabbihat’ala Isti’dad Li Yaum al-Ma’ad | Oleh: Syekh Nawawi al-batani | Penerjemah: Fuad Saifudin Nur | WALIPUSTAKA | 2016