KETIKA membahas perihal anak-anak, orang tua saat ini memikirkan pendidikan yang baik, kesehatan, kesuksesan, keterampilan, dll. Tapi bagaimana dengan kebahagiaan? Apakah Anda bertanya pada diri sendiri sebelumnya apakah Anda telah membesarkan anak Anda agar bahagia?
Di sini, ada beberapa tips tentang cara membesarkan anak agar bahagia.
1 Beri kasih sayang lewat Sentuhan
Pertama, tunjukkan kepada anak-anak Anda banyak kasih sayang fisik: pelukan, ciuman, gosok punggung, menggelitik. Sentuhan memiliki kekuatan untuk menghilangkan stres dan meningkatkan suasana hati. Kedua, buat anak-anak Anda bergerak karena menghadapi tantangan fisik memberikan perasaan positif akan prestasi.
BACA JUGA:Â 5 Cara Nabi Ibrahim Didik Anaknya
2 Berikan Waktu Bermain Lebih Banyak
Hari ini, anak-anak terlalu dijadwalkan, memutar dan kagum dengan mainan yang pada dasarnya melakukan permainan untuk mereka. Mereka juga menghabiskan lebih sedikit waktu bermain di dalam dan di luar. Memang, waktu bermain tidak hanya bermain-main; sangat penting untuk membantu anak-anak tumbuh dan belajar.
Permainan tidak terstruktur membantu anak-anak belajar bagaimana bekerja dalam kelompok, berbagi, bernegosiasi, menyelesaikan konflik, mengatur emosi dan perilaku mereka, dan berbicara untuk diri mereka sendiri.
3 Biarkan Mereka Membuat Pilihan
Anak-anak memiliki sedikit kendali atas kehidupan mereka. Mereka terus-menerus diberitahu ke mana harus pergi, apa yang harus dilakukan dan apa yang harus dimakan. Sedikit kontrol berjalan jauh menuju perasaan bahagia.
Biarkan anak-anak Anda memilih pakaian mereka. Izinkan mereka memilih menu makan malam satu malam per minggu. Tanyakan kepada mereka kelas apa yang ingin mereka ambil.
4 Mengajari Mereka Untuk Membangun Hubungan
Penelitian menunjukkan bahwa orang yang paling bahagia memiliki lebih banyak orang dalam kehidupan mereka, dan hubungan yang lebih dalam dengan orang-orang itu. Ajari anak Anda bahwa saat hubungan berjalan baik, mereka sepadan
Tidak perlu banyak, itu bisa dimulai dengan mendorong anak-anak untuk melakukan tindakan kebaikan kecil untuk membangun empati.
5 Bersenang-senanglah
Orang tua yang bahagia lebih cenderung memiliki anak yang bahagia, sedangkan anak-anak dari orang tua yang depresi menderita dua kali tingkat rata-rata depresi. Salah satu hal terbaik yang dapat Anda lakukan untuk kesejahteraan emosional anak Anda adalah dengan memperhatikan apa yang Anda miliki: luangkan waktu untuk istirahat, rilekskan, dan kembangkan hubungan Anda dengan pasangan Anda.
6 Berikan Tanggung Jawab Nyata
Kebahagiaan sangat tergantung pada perasaan bahwa apa yang kita lakukan itu penting dan dihargai oleh orang lain. Jadi, semakin Anda bisa menyampaikan kepada anak Anda bahwa ia memberikan kontribusi unik kepada keluarga, sejak usia dini, semakin besar rasa harga dirinya dan kebahagiaan utamanya.
Jika anak Anda suka mengatur barang-barang, berikan dia pekerjaan memilah garpu dan sendok. Jika dia suka mengasuh, mungkin perannya bisa menghibur adik perempuannya saat Anda makan malam di atas meja.
7 Berikan Mereka Cinta Tanpa Syarat
Anak-anak merasa kacau, Anda memberi tahu mereka untuk tidak melompat dari sofa berulang-ulang. Dan kemudian mereka menangis. Karena masa kanak-kanak sebagian besar didasarkan pada coba-coba, dan kadang-kadang anak-anak hanya perlu mengambil risiko.
Ketika anak-anak tahu bahwa orang tua mereka mencintai dan mendukung mereka, apa pun yang terjadi, mereka cenderung mengambil risiko yang sehat. Mereka percaya diri dan aman dalam keputusan mereka. Ketika anak-anak tahu bahwa orang tua mereka akan selalu ada untuk mereka, baik atau buruk, mereka bahagia.
BACA JUGA:Â 10 Azab Anak Durhaka pada Orangtua (1)
8 Buat Rumah yang Nyaman, Bukan Rumah yang Dingin
Jika rumah Anda berantakan atau kacau, anak-anak cenderung tidak ingin memiliki teman. Menjaga semuanya tetap rapi dan tetap di tempat memberikan anak-anak perasaan damai dan puas. Namun, Anda tidak ingin berubah menjadi orang aneh yang kompulsif.
Kenyamanan adalah bagian besar dari kebahagiaan, dan anak-anak perlu merasa bebas untuk berlari, melompat, menjadi kotor, dan sesekali menjadi jorok di rumah mereka sendiri – sendiri dan bersama teman bermain mereka. []
SUMBER: ABOUTISLAM