SEORANG Muslim yang percaya terhadap hal-hal yang bersifat gaib yakni bahwa pada diri manusia terdapat dua malaikat. Yaitu malaikat yang mencatat semua amal perbuatan manusia untuk dilaporkan kepada Allah. Buku catatan mereka iilah yang nanti akan menentukan tempat manusia di akhirat. Jika manusia menerima buku amalnya di sebelah kanan maka akan ketahuan bahwa amal kebaikan lebih banyak ia lakukan daripadaa kejahatan. Ia akan mendapat ganjaran surga. Demikian pula kalau hasil pencatatan malaikat dalam sebuah buku diberikan dai arah kiri atau belakang maka dia termasuk bakal penghuni neraka.
Dalam mencatat setiap amal, dikatakan dalam hadits di atas malaikat yang bertugas mencatat kebaikan berada di sebelah kanan lebih berkuasa daripada malaikat yang mencatat kejahatan yang berada di sebelah kiri. Setiap manusia berniat melakukan kebaikan. Pada saat manusia tersebut melaksanakan niat baiknya tersebut, langsung dicatat sepuluh pahaala baginya.
Pada saat manusia tersebut berniat melakukan kejahatan, malaikat kiri dilarang malaikat kanan mencatatnya. Bahkan kalaupun sudah berbuat kejahatan, malaikat kiri akan mencatat tetap disuruh menahan tintanya, jangan ditulis dahulu. Siapa tahu manusia itu akan bertobat sehingga catatan kejahatan dalam bukunya tidak ada. Apabila manusia tersebut khilaf tidak bertobat maka malaikat kiri hanya menuliskan satu kejahatan saja. Tidak dilipatgandakan sebagaimana amal kebaikan.
Demikianlah kemaha rahmanan dari Allah. Ia sungguh kasih dan sayang terhadap umat-Nya. Allah sangat ingin manusia untuk berbuat baik dan meninggalkan hal-hal buruk. Maka Ia banyak memberikan “fasilitas” bagi mereka yang ingin beramal kebaikan. Bagi manusia yang mengetahui hal ini pasti akan memperbanyak amal dan menghindarkan kejahatan. Kalaulah muncul kejahatan, hanya terlintas sebentar dibenaknya, lalu hilang kembali.
Nabi SAW bersabda, “Malaikat kanan manusia lebih kuasa daripada malaikat kirinya. Bila seorang Muslim berbuat kebaikan. Jika berbuat kejahatan, saat akan ditulis malaikat kiri, malaikat kanan memperingatkan, ‘Tahan dulu beberapa saat’ bila bertobat, tidaklah adi dicatat. Bila tak mau tobat dicatat satu amal jahat”. []
Sumber: Hikmah dari Langit/Yusuf Mansur/Pena Pundi Aksara/Januari 2007