SPANYOL—Ratusan pengungsi dari negara-negara Afrika dilaporkan telah menyerbu daerah perbatasan Ceuta di antara Maroko dan Spanyol pada Jumat (17/2/2017).
Para pengungsi datang beberapa hari setelah Maroko memperingatkan Uni Eropa soal kesulitan para pengungsi menyusul kesepakatan perdagangan.
Polisi paramiliter yang bertugas menjadi penjaga sipil Spanyol mengatakan kepada AFP bahwa ratusan pengungsi telah menyerbu pagar perbatasan wilayah Afrika Utara dan Spanyol, dimana beberapa orang terluka.
“Tiga petugas penjaga terluka ketika mencoba untuk menjaga para pengungsi agar kembali ke negaranya,” kata seorang penjaga.
Televisi lokal Faro de Ceuta menunjukkan puluhan pengungsi berkeliaran di jalan-jalan di wilayah pantai. Para pengungsi terlihat gembira karena akhirnya mereka mampu menyeberang ke negara Uni Eropa.
“Aku mencintaimu Mama, hidup Spanyol!” teriak seorang pengungsi Afrika sambil membawa bendera biru Uni Eropa. “Libertad, libertad!” (kebebasan), teriak pengungsi lainnya.
Ceuta dan Melilla, wilayah Spanyol di Afrika Utara menjadi perbatasan darat Uni Eropa dengan Afrika. Wilayah yang juga dekat Maroko ini menjadi titik masuk bagi para pengungsi yang yang berupaya menembus pagar perbatasan. Mereka nekat berenang di sepanjang pantai atau bersembunyi di kendaraan hanya untuk masuk ke Eropa. []