AMERIKA SERIKAT—PBB dilaporkan telah menyatakan pada Ahad (8/4/2018) bahwa Myanmar belum siap untuk repatriasi (pemulangan) pengungsi Rohingya dari Bangladesh.
“Dari apa yang saya lihat dan mendengar dari orang-orang, tidak ada akses untuk mendapatkan layanan kesehatan dan ada kekhawatiran tentang perlindungan bagi para pengungsi. Karena itu, rencana repatriasi para pengungsi Rohinga masih belum memungkinkan,” kata Ursula Mueller, Asisten Sekretaris Jenderal PBB untuk Urusan Kemanusiaan, setelah melakukan kunjungan selama enam hari ke Myanmar.
Pemerintah Myanmar berjanji akan melakukan yang terbaik untuk memastikan repatriasi di bawah perjanjian yang ditandatangani dengan Bangladesh pada bulan November 2017. Myanmar berjanji repatriasi akan berjalan dengan adil, aman dan bermartabat.”
Myanmar sejauh ini telah memverifikasi beberapa ratus pengungsi Muslim Rohingya untuk kemungkinan repatriasi. Kelompok itu akan menjadi “kelompok pengungsi pertama” dan dapat kembali ke Myanmar “Ketika mereka siap,” kata seorang pejabat Myanmar bulan Maret lalu.
Myanmar telah memberikan akses khusus bagi Mueller. Utusan PBB ini diizinkan untuk mengunjungi daerah-daerah yang paling terkena dampak di negara bagian Rakhine dan bertemu dengan menteri pertahanan dan urusan perbatasan yang dikontrol tentara, serta pemimpin de-facto Myanmar Aung San Suu Kyi dan pejabat sipil lainnya. []
SUMBER: ARAB NEWS