ISTANBUL telah menjadi tuan rumah Workshop Ekonomi Islam ke-6 dari 6 sampai 8 April dengan tema: “Metodologi Ekonomi Islam.”
Workshop ini diadakan oleh Pusat Penelitian Ekonomi Islam (İKAM) bekerja sama dengan Asosiasi Studi Ilmiah (İLEM), Asosiasi Etika Bisnis dan Kewirausahaan Turki (İGİAD). Lokakarya ini termasuk banyak diskusi penting seperti metodologi dan aspek lain dari ekonomi Islam, yang menghadapi banyak tantangan sejak awal.
Workshop Ekonomi Islam adalah salah satu organisasi yang paling berpengaruh dan diadakan di Pusat Kongres Universitas Istanbul dan Balai Biru Rektorat Universitas Istanbul. Workshop ini dihadiri sekitar 100 akademisi dari 10 negara. Tokoh terkemuka dari dunia ekonomi Islam mempresentasikan dan mendiskusikan 15 makalah selama acara tiga hari tersebut.
Selama lokakarya, yang memiliki satu panel dan delapan sesi, para akademisi setuju bahwa ekonomi Islam adalah ilmu sosial dan bahwa itu adalah sistem ekonomi unik yang dikombinasikan dengan tujuan untuk menyediakan kesejahteraan rakyat dengan menggunakan syariat Islam sebagai landasan.
Mereka yang memberikan presentasi di lokakarya mengatakan bahwa pekerjaan yang terkait dengan metodologi ekonomi Islam harus terus berlanjut. Para peserta pada sesi-sesi itu mengatakan bahwa ekonomi Islam akan memberikan kebaikan kepada Muslim dan juga orang lain.
Sesi pertama adalah pada perdebatan prosedural dalam ekonomi Islam dan apa disiplin ekonomi dengan referensi dari Al-Quran dan Sunnah. Di sesi kedua, ekonomi Islam dibahas dari perspektif fikih.
Acara ini juga berfokus pada sejarah dan kehilangan memori dalam studi ekonomi Islam sebagai sumber metodologi ekonomi Islam, sementara posisi ekonomi saat ini dari metodologi dan pandangan tentang dampak pemikiran rasionalis dalam ekonomi Islam juga dibahas.
Selanjutnya, dibahas pula tentang integrasi ekonomi Islam ke dalam ilmu-ilmu sosial, permasalahannya, metodologi dalam studi tentangnya, generasi baru dan hubungan antara ekonomi Islam dan kehidupan. []
SUMBER: DAILY SABAH