PARA nelayan di pesisir Sumatra, dilaporkan menyelamatkan 79 orang Rohingya di lepas pantai pulau tersebut Jumat pekan ini. Demikian dilaporkan oleh World Bulletin, Sabtu (21/04/2018).
Sebelumnya, pada awal April tahun ini, nelayan di provinsi Aceh menyelamatkan lima pengungsi Rohingya.
Kepala Polisi Bireuen Ajun Komisaris Riza Yulianto mengatakan hari Sabtu bahwa orang Rohingya yang diselamatkan terdiri dari 44 pria, 27 wanita dan delapan anak. Mereka semua langsung dievakuasi oleh nelayan di pantai Kuala Raja di kabupaten Bireuen Aceh dari sebuah kapal yang sudah terapung-apung selama seminggu terakhir.
“Mereka kebanyakan dalam keadaan lemah dan sakit karena kekurangan air dan makanan,” kata Yulianto seperti dikutip portal berita online detik.com.
Dia mengatakan mereka telah memasuki perairan Thailand dan Malaysia tetapi diusir oleh pihak berwenang kedua Negara. Yulianto menambahkan tujuan mereka adalah untuk menemukan pekerjaan yang layak dan tempat yang aman setelah dianiaya di Myanmar.
Yulianto mengatakan pemerintah lokal dan agen imigrasi sekarang memberikan bantuan kepada para pengungsi dan merekam identitas mereka.
Dia mengatakan pemerintah akan berkoordinasi dengan Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR), Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) dan Kedutaan Besar Myanmar mengenai nasib mereka.
Rohingya, yang digambarkan oleh PBB sebagai orang-orang yang paling teraniaya di dunia, menghadapi terror karena puluhan orang terbunuh dalam kekerasan komunal pada tahun 2012. []
SUMBER: WORLD BULLETIN