UMAT Islam di Venezuela, hanyalah minoritas. Namun keberadaan mereka, seringkali mendapatkan perhatian serius dari pemerintah dan dunia. Salah satunya dalam hal urusan mendukung Palestina merdeka.
Meskipun jadi minoritas, namun itu tak mengurangi semangat umat Islam setempat untuk menyuarakan kebenaran Islam dan menentang penindasan. Bahkan, Muslimah Venezuela tak ragu menunjukkan jati diri mereka sebagai penganut agama Islam.
Mereka istiqomah menggunakan jilbab dalam kehidupan sehari-hari. Baik itu ketika di rumah, kantor, pasar, ataupun saat bergaul dengan penduduk non-Muslim.
Pada 11 Februari 2006 lalu, sekitar 200 warga Muslim melakukan unjuk rasa ke Kedutaan Besar Denmark di Caracas. Mereka memprotes pemuatan kartun Nabi Muhammad SAW yang dilakukan warga Denmark.
20 Juli 2006, warga Muslim Venezuela kembali melakukan aksi unjuk rasa. Mereka mendemo Kedutaan Besar Israel, memprotes sikap Israel yang memerangi Palestina dan Libanon.
Dengan sikap itu, maka Tak heran bila Muslim Venezuela seringkali mendapat liputan dari TV Al-Jazeera, LBC, ART, CNN, BBC, dan lainnya.
Dukungan Hugo Chavez
Mendiang Presiden Venezuela Hugo Chavez sering mendukung sikap proaktif dan militansi Muslim Venezuela. Meski tak secara langsung, salah satunya Chavez menyatakan kebenciannya terhadap kebijakan Israel. Chavez mengecam tindakan Israel dan Amerika dalam menindas perjuangan Palestina.
Chavez sendiri dikenal sebagai salah satu pemimpin dunia yang berani dan vokal mengecam kebijakan Amerika Serikat termasuk Israel. Salah satu sikap tegas Chavez adalah ketika mengusir diplomat Israel dari Venezuela pada awal tahun 2009 lalu. Chavez menegaskan agar zionis Israel meninggalkan bumi Palestina.
Tak hanya itu, Chavez menjuluki pimpinan AS dan Israel sebagai Holocaust. Chavez meminta Israel dan AS diseret ke pengadilan internasional. Karena itu, Venezuela memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel.
”Saya harap masyarakat Yahudi di venezuela turut menentang kebarbaran Israel. Apakah kalian (Yahudi–Red) hanya diam saja dan membiarkan segala bentuk penindasan?” tegas Chavez, seperti disitat dari Republika.
Namun Chavez juga tidak menyukai jika ada umat yang merusak tempat ibadah. Beberapa waktu kebelakang, ketika sejumlah warga Venezuela merusak sinagog—tempat ibadah agama Yahudi—Chavez mengecam tindakan warganya itu. Ia meminta polisi setempat menindak tegas pelaku perusakan tersebut. []