PALESTINA—Penjajahan Israel terhadap tanah Palestina tak hanya meninggalkan kesedihan bagi rakyat Palestina. Lebih dari itu, penjajahan Israel juga ‘mematikan’ harapan dan prestasi warga Palestina. Salah satu contohnya adalah Alaa al-Daly, 21, atlet sepeda asal Palestina yang harus mengubur mimpinya untuk tampil dalam Asian Games di Jakarta Agustus mendatang.
Dia gagal ikut lomba balap sepeda setelah kaki kanannya terpaksa diamputasi karena ditembak tentara Israel dalam aksi demonstrasi mengenang hari Nakba, yaitu peringatan terusirnya rakyat Palestina dari kampung halamannya sejak 1948.
Hari Nakba dikenal juga dengan sebutan ‘aksi kepulangan akbar’ yang dimulai pada 30 Maret bulan lalu.
Pada hari itu puluhan ribu orang Palestina, termasuk wanita dan anak-anak, berkumpul di berbagai lokasi di sepanjang Jalur Gaza untuk ambil bagian dalam demonstrasi untuk menyerukan hak bagi warga Palestina yang diusir untuk kembali ke kampung halamannya.
Israel mengerahkan ratusan penembak jitu di sepanjang perbatasan, yang menembaki kerumunan massa.
Alaa al-Daly mengatakan pada hari yang menyedihkan itu ia bersepeda bersama tiga orang temannya untuk menghadiri aksi demonstrasi di dekat perbatasan Israel. Aksi itu seharusnya menjadi aksi damai, namun dari jarak kurang dari 200 meter, sebutir peluru Israel berhasil menembus kaki kanannya.
“Saya pergi ke sana karena itu seharusnya menjadi aksi damai. Saya tidak menyangka akan begini,” tuturnya.
Padahal Daly telah berlatih setidaknya enam jam sehari selama berbulan-bulan. Kini ia terpaksa menerima kenyataan bahwa impiannya “mengibarkan bendera Palestina di Jakarta” sudah berakhir.
Meski demikian, Daly tak pantang menyerah. Dia belajar berjalan dengan tongkat dan tetap bertekad tampil sebagai atlit paralympic suatu saat nanti.
Ia memohon untuk mendapat pengobatan di luar Gaza. Namun Militer Israel melarang bantuan medis untuk warga Palestina yang ikut serta dalam aksi demonstrasi pada hari itu.
Setiap bentuk permohonan layanan medis oleh siapapun yang ikut serta dalam aksi berdarah akan ditolak. Warga asing tidak memiliki hak untuk memasuki Israel, termasuk warga Palestina yang hidup di Jalur Gaza. []
SUMBER: ALBAWABA, HALALLIFESTYLE