KEMENTRIAN Luar Negeri Palestina menggambarkan penarikan Israel dari kursi di Dewan Keamanan PBB sebagai “kemenangan dari nilai-nilai kemanusiaan”.
“Penarikan Israel—kekuatan penjajahan—dari perlombaan kursi Dewan Keamanan adalah kemenangan bagi prinsip-prinsip dan nilai-nilai kemanusiaan yang didasarkan pada hukum internasional dan Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa,” kata kementerian dalam sebuah pernyataan.
Dikatakan penarikan tersebut menegaskan bahwa Israel tidak memenuhi syarat untuk bersaing masuk jadi anggota Dewan Keamanan, yang berusaha untuk mencapai perdamaian dan keamanan dunia.
Pada hari Jumat, Israel menarik diri dari pengajuan kursi di Dewan Keamanan PBB yang sedianya akan digelar dalam pemilihan pada 8 Juni mendatang.
Israel sebelumnya masuk dalam kandidat tiga-arah dengan Jerman dan Belgia untuk dua kursi yang mewakili kelompok negara-negara demokrasi Barat di DK.
Kementerian Palestina mengatakan telah bekerja dengan negara-negara sahabat dan organisasi untuk menggagalkan upaya Israel ini.
“Kementerian bekerja dari hari pertama untuk mengungkap ketidaksahaan Israel untuk mendapatkan kursi di Dewan Keamanan dan menjelaskan kepada semua negara mengapa Israel tidak boleh diizinkan untuk memiliki kursi itu,” kata Menteri Luar Negeri Riad Malki dalam pernyataannya.
Sejak tahun 2000, Israel telah mencari kursi sementara di Dewan Keamanan, yang membutuhkan suara dua pertiga dari 193 anggota Majelis Umum PBB. []
SUMBER: WORLD BULLETIN