TIDAK hanya kaum perempuan yang memiliki masa subur. Kaum pria pun ternyata memiliki masa subur. Namun tentunya kesuburan laki-laki dan perempuan tidaklah sama.
Kesuburan pria adalah ketika sel sperma dalam kondisi terbaik dan dapat membuahi sel telur. Jika perempuan memiliki siklus kesuburan bulanan, maka masa subur pria adalah di pagi hari.
“Saat itu jumlah sel sperma lebih banyak. Tapi, perhatikan juga pola hidup sehat, tidur teratur, olah raga, tidak merokok dan mengonsumsi narkoba, sampai stres mempengaruhi kesuburan pria,” kata Spesialis Androlog RS Awal Bros Tangerang Dr. Irma Indar R, Sp.Rad seperti dikutip halallifestyle.id.
Irma melanjutkan, analisa kesuburan pria tidak dapat dilakukan dengan kasat mata. Prosesnya, sperma yang diambil sebelumnya haruslah ‘puasa’ berhubungan intim selama tiga hari. Analisa yang baik menghasilkan parameter, meliputi volume, pH, bau, warna, jumlah spermatozoa per milimeter, hingga gerakan dan bentuknya.
“Cairan yang terkumpul diamati dengan mikroskop. Sebagian besar, lebih dari 60 persen harus dalam keadaan aktif dan selalu gerak,” ujarnya.
Apabila hasil analis berada di luar parameter normal tersebut, menurutnya bisa dianggap tidak normal. Artinya, tingkat kesuburan sperma terganggu, sehingga kemungkinan untuk memiliki keturunan menjadi lebih kecil, bahkan hingga tidak bisa sama sekali.
“Untuk memiliki keturunan, tergantung dari 30 persen perempuan, 35 persen pria dan 30 persen lagi dari keduanya,” kata Irma lagi.
Ditambahkan olehnya, jika ingin memiliki sperma yang berkualitas, perlu kepekaan akan kondisi kesehatan. Bila perokok aktif, harus diimbangi dengan mengonsumsi anti oksidan seperti buah-buahan atau Vitamin C dan E.
“Meski pria memiliki waktu subur sepanjang waktu, harus bisa memerhatikan kesehatan dengan rajin mengonsumsi buah dan vitamin,” tutup Irma. []
SUMBER: HALALLIFESTYLE