PRIJEDOR — 86 muslim korban pembantaian pasukan Bosnia-Serbia dalam perang Bosnia awal 1990 dimakamkan padaSabtu (20/7/2019) di Prijedor. Jasad kedelapan puluh enam muslim tersebut baru ditemukan pada 2017 lalu di kuburan massal di Koriscanske Stijene, sebuah kawasan pegunungan di Bosnia tengah.
Sebagian adalah laki-laki dan kebanyakan remaja. Mereka ditemukan di dasar jurang, di sebuah lubang, dan ditutupi batu dalam jumlah yang banyak.
BACA JUGA: Mladic Dihukum, Muslim Bosnia: Terima Kasih Ya Allah
Mereka adalah bagian dari 200 warga sipil yang jadi korban perang Bosnia. Kebanyakan dari mereka adalah Muslim. Namun, ada juga beberapa warga Katolik Kroasia yang sebelumnya ditahan di kamp penahanan di Trnopolje, Prijedor.
Pada 21 Agustus 1992, mereka dibawa dengan bus, secara resmi untuk pertukaran tahanan. Namun, saat konvoi tiba di Koriscanske Stijene, mereka diturunkan, diminta berbaris di pinggir jurang dan dieksekusi. Kronologi tersebut berdasarkan penuturan di pengadilan setempat terhadap pasukan Bosnia Serbia. Kekejaman itu merupakan salah satu episode terkelam perang antaretnis di Bosnia pada 1992-1995 yang merenggut 100 ribu nyawa.
Medina Garibovic (29) yang tinggal di Switzerland datang pada pemakaman di Prijedor, Sabtu (20/7/2019) untuk menguburkan ayahnya Sefik Garibovic yang meninggal saat berumur 35 tahun.
“Kami berpisah pada Mei 1992 di stasiun kereta Trnopolje (desa dekat Prijedor),” katanya seperti dikutip dari Channel News Asia, Ahad (21/7/2019).
“Ibu saya, saudari saya, dan saya awalnya pergi ke Slovenia. Ayah seharusnya bersama kami sepekan kemudian. Namun, dia dibawa ke kamp dan kami tidak pernah melihatnya lagi,” ujarnya.
Sisa jasad Sefik Garibovic, seperti halnya Himzo Mrkalj, ditemukan saat penggalian 2017.
“Pada penggalian pertama kami menemukan tulang dan dua gigi suami saya. Sekarang, kami menemukan lebih banyak sisa jasadnya sehingga kami memutuskan menguburkannya,” ujar janda Mrkalj, Nasima Mrkalj (71).
BACA JUGA: Dinyatakan Bersalah atas Genosida Muslim di Bosnia, Mladic Dipenjara Seumur Hidup
Dia menambahkan, di satu sisi merasa puas, tetapi dia juga merasa sakit yang lebih kuat. Dia kini tinggal di Denmark.
Hingga saat ini, telah ditemukan dan diidentifikasi 181 korban pembantaian di Koriscanske Stijene. Menurut petugas dari Institut untuk Orang Hilang Bosnia Mujo Begic, jumlah tersebut termasuk 176 Muslim Bosnia dan lima warga Kroasia.
Setelah menguasai Prijedor pada April 1992, pasukan Serbia membunuh sekitar 3.200 orang, termasuk 250 perempuan dan ratusan anak-anak. Sekitar 650 orang masih hilang. []
SUMBER: CHANEL NEWS ASIA