JANGANÂ terburu-buru mengoreksi atau mengritik kekeliruan, ketidakberesan maupun kekhilafan yang ditampakkan anak-anak dan pasangan hidup (suami/istri), sebelum melakukan introspeksi pada diri sendiri.
Barangkali hubungan kita dengan Allah yang mengendur, sehingga berimbas pada ketidakbaikkan mereka.
Mungkin ada kelalaian atau kemaksiatan yang belum kita berusaha hentikan dengan penyesalan pun taubat, sehingga kesalahan kita tercermin di diri mereka.
Bisa jadi ada setitik kedzhaliman yang masih membekas di relung manusia di sekitar kita, jadilah ia datang menegur lewat perilaku tak menyenangkan dari orang-orang yang kita sayang.
Mungkin juga seberkas kepongahan hati di masa silam terabaikan untuk ditafakuri. Lantas ia menjelma jadi hal tak mengenakkan dalam karakter mereka, orang-orang yang kita banggakan.
Boleh jadi begitu. Meski tidak selalu.
Tapi alangkah muhasabah itu perlu dalam setiap waktu yang berlalu.
Terlebih ketika tumbuh kegalauan di kalbu.
Laa ilaaha illaa Anta. Subhaanaka innii kuntu min adz-dzhaalimiin.
Kembalikan semua urusan pada Allah.
Bila merenung usai sudah;
Istighfar terlantun pasrah
Diiringi tekad untuk berubah.
Semoga Allah jaga dan bimbing diri serta keluarga kita dalam ketaatan hanya pada-Nya sampai hidup berakhir dengan husnul khatimah. []
vi3nzz, 041015
Kirim RENUNGAN Anda lewat imel ke: islampos@gmail.com, paling banyak dua (2) halaman MS Word