Oleh: Fitri Amalia,
fialiamarfi@gmail.com
RAMADHAN bahagia adalah bagi mereka yang sedang tawaf mengelilingi Ka’bah. I’tikaf di Masjidil haram. Bersempit-sempit dalam barisan salat tarawihnya yang panjang. Atau yang bisa mampir salat dua rakaat di Raudah masjid Nabawi. Berbuka dengan tiga butir kurma bersama sekian banyaknya jamaah dari seluruh penjuru dunia.
Ramadhan spesial adalah yang bisa berbuka dengan seluruh keluarga lengkap termasuk ibu dan ayah yang mulai kelihatan menua, juga adik-adik.
Ramadhan tragis adalah bagi mereka yang masih ditindas oleh yang kejam. Yang saat ini sedang kekurangan bahan makanan di pengungsian. Atau yang baru terkena musibah.
Ramadhan beruntung bagi yang memanfaatkan dukanya untuk lebih khusuk dan lebih berharap pada Dia Yang Penyayang. Sehingga mendapatkan malam Lailatul Qadar.
Ber-Ramadhan yang keren itu, berlapar berhaus berperang melawan dirinya sendiri saat siang bekerja dalam terik, sore merasa takut dan berharap pada Allah. Dan malamnya, diisi dengan ketaatan.
Ramadhan merugi semoga tidak sampai padaku yang hanya sibuk di dunia maya.[]
Fialia dan Rumput Kering Tangerang 27 Juni 16
Kirim RENUNGAN Anda lewat imel ke: islampos@gmail.com, paling banyak dua (2) halaman MS Word