JAKARTA—Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla dalam sambutannya di acara Milad ke-39 Masjid Istiqlal mengatakan, masjid diharapkan bukan hanya sebagai tempat dakwah saja. Namun, fungsikan juga sebagai tempat pendidikan, pemberdayaan ekonomi, dan sosial untuk kesejahteraan masyarakat.
“Tidak berarti memakmurkan itu hanya ngisi kotak amal, tapi masjid harus memakmurkan masyarakat dengan cara berfungsi sebagai tempat pendidikan, ekonomi, dan dakwah yang baik sehingga punya fungsi lengkap,” ujar Jusuf Kalla, seperti dilansir oleh Republika, Rabu (22/2/2017).
Jusuf Kalla menjelaskan, di dunia ini hanya tiga negara yang masjidnya diatur oleh masyarakat yakni India, Pakistan, dan Indonesia.
Sementara, masjid-masjid lainnya diatur oleh pemerintah mulai dari pendiriannya hingga naskah khotbah jumat ditentukan oleh pemerintah.
“Itulah mengapa masjid menjadi tanggung jawab masyarakat bukan pemerintah,” ujarnya.
Jusuf Kalla menambahkan, di sejumlah negara seperti Malaysia, Brunei, Arab Saudi, dan negara-negara Timur Tengah pengurus masjidnya berstatus sebagai pegawai negeri sipil.
Saat ini, Indonesia memiliki jumlah masjid sekitar satu juta masjid. Jumlah tersebut bisa terus bertambah. Oleh karena itu, masjid harus menjalankan fungsinya dengan baik sesuai zamannya untuk kesejahteraan masyarakat luas, pungkasnya.[]