NEW YORK—Ditengah-tengah diskriminasi dan merebaknya isu islamofobia, Muslim di Amerika mengumpulkan dana lebih dari 78 ribu dolar AS (lebih dari Rp 1 miliar) untuk membantu perbaikan pemakaman Yahudi.
Pemakaman di St Louis itu rusak berat, karena mengalami serangan vandalisme Missouri.
Sekitar 170 nisan di pemakaman berusia satu abad, Chesed Shel Emeth Society, tersebut terjungkal atau dirusak sepanjang akhir pekan lalu, kata staf kantor pemakaman.
Beberapa kelompok Yahudi menggambarkan aksi vandalisme dan ancaman itu sebagai bukti baru kelompok-kelompok antisemitisme telah semakin berani dengan terpilihnya Donald Trump sebagai presiden AS.
Kampanye Trump tahun lalu menarik dukungan dari kalangan nasionalis kulit putih dan kelompok-kelompok sayap kanan kendati ia menyangkalnya.
“Muslim Amerika menyatakan solidaritas kepada masyarakat Yahudi-Amerika dalam mengutuk aksi penodaan yang mengerikan ini,” kata para penggalang dana di laman mereka.
Hingga Rabu sore waktu setempat (22/2), dana yang terkumpul dari lebih dari 2.700 orang telah mencapai 78.546 dolar AS.
Pusat-pusat kegiatan masyarakat Yahudi di seluruh Amerika Serikat telah melaporkan soal peningkatan ancaman bom, yang semuanya ternyata ancaman bohong.
Pada Rabu siang, salah satu kelompok terkemuka penyokong Yahudi, Anti-Defamation League, mengatakan kantor pusat nasionalnya di New York menerima ancaman bom namun tak lama kemudian menyatakan sudah aman.
Penggalangan dana diluncurkan oleh Linda Sarsour, seorang pegiat politik liberal dan Tarek El-Messide, direktur pendiri Celebrate Mercy.
Celebrate Mercy adalah sebuah lembaga swadaya masyarakat yang mengajari masyarakat tentang Muhammad, pendiri Islam. Pada Selasa malam, Sarsour mengumumkan di Twitter ia sedang menggalang dana sebagai solidaritas dengan saudara-saudara Yahudi.
Staf kantor pemakaman Yahudi itu hingga Selasa masih menghitung jumlah biaya yang diperlukan untuk memperbaiki nisan-nisan yang rusak. Pihak penyelenggara penggalangan dana mengatakan mereka akan menyumbangkan sisa dana yang terkumpul untuk memperbaiki pusat-pusat kegiatan Yahudi lainnya yang dirusak. []