ISLAM mengajarkan umatnya untuk senantiasa menjaga kebersihan. Tak hanya soal kebersihan fisik semata, jiwa pun harus bersih dari penyakit-penyakit psikologis agar tetap sehat dan kuat.
Penyakit hati bisa mengakibatkan pembangkangan dan kemerosotan akhlak. Perlahan tapi pasti penyakit hati akan menggelincirkan manusia dari jalan yang benar. Karena itu, Muslim harus senatiasa berusaha menyucikan diri dari penyakit semacam ini, yakni dengan mengamalkan metode yang dianjurkan Al-Quran.
Manusia senantiasa sibuk dengan urusan duniawi hingga cenderung abai dalam mengingat Allah SWT dan kehidupan akhirat. Ia menjadi begitu terhanyut dalam usaha mengejar kesejahteran fisik dan memenuhi kebutuhan materi hingga terperangkap dalam kelalaian dan kemerosotan akhlak. Hanya segelintir orang yang dipuji Allah SWT dalam firmannya berikut ini,
“Laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli untuk mengingat Allah,“ (QS An-Nuur [24]:37)
Al-Quran mengajarkan beberapa metode agar manusia tidak kehilangan arah, dan yang terbaik adalah shalat lima kali sehari. Allah Azza wa Jalla berfirman,
“Dan dirikanlah shalat untuk mengingat-Ku” (QS. Thaahaa [20]:14).
Shalat merupakan metode paling tepat untuk pembersihan serta penyucian jiwa. Sebab shalat dapat menyingkirkan kotoran-kotoran berupa perbuatan keji dan munkar. []