DALAM Islam, guru memiliki kedudukan yang sangat mulia karena melalui merekalah ilmu ditransfer dari satu generasi ke generasi berikutnya. Guru adalah perantara untuk memahami ajaran agama dan kehidupan. Oleh karena itu, menjaga adab terhadap guru adalah kewajiban bagi setiap murid sebagai bentuk penghormatan kepada ilmu yang mereka bawa. Dalam artikel ini, kita akan membahas adab-adab Islami yang harus dilakukan terhadap guru sesuai ajaran Islam.
1. Menghormati Guru dengan Tulus
Islam sangat menekankan pentingnya menghormati guru. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda:
“Bukan termasuk golongan kami orang yang tidak menghormati yang lebih tua, menyayangi yang lebih muda, dan tidak mengetahui hak seorang alim.” (HR. Ahmad)
Guru sebagai penyampai ilmu memiliki hak yang besar atas muridnya. Menghormati guru mencakup bersikap sopan, tidak memotong pembicaraan, dan tidak berkata kasar kepada mereka.
BACA JUGA: 3 Su’ul Adab terhadap Guru
2. Duduk dengan Sikap Tawadhu’ di Hadapan Guru
Ketika berada di hadapan guru, sikap tubuh menunjukkan adab. Duduk dengan tawadhu’ atau penuh kerendahan hati adalah salah satu bentuk penghormatan. Jangan bersikap lebih tinggi atau lebih sombong dari guru, baik secara fisik maupun sikap. Contohnya, para sahabat Nabi SAW biasa duduk dengan penuh khidmat di hadapan Rasulullah SAW untuk menerima ilmu.
3. Mendengarkan dengan Penuh Perhatian
Salah satu bentuk adab terhadap guru adalah mendengarkan pelajaran atau nasihat mereka dengan penuh perhatian. Jangan berbicara atau bercanda saat guru sedang mengajar, karena hal ini tidak hanya menunjukkan ketidaksopanan, tetapi juga menghalangi Anda untuk memahami ilmu yang diajarkan. Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman:
“Dan apabila Al-Qur’an dibacakan, maka dengarkanlah dan diamlah, agar kamu mendapat rahmat.” (QS. Al-A’raf: 204)
Ayat ini juga mengajarkan pentingnya diam dan mendengarkan dengan serius saat seseorang menyampaikan ilmu.
4. Menghargai Pendapat Guru
Sebagai manusia, guru juga tidak lepas dari kekurangan. Namun, sebagai murid, kita wajib menghargai pendapat mereka, meskipun mungkin berbeda dengan pandangan kita. Jika ada hal yang kurang dipahami, tanyakan dengan sopan tanpa nada menyalahkan atau merendahkan.
5. Tidak Membicarakan Keburukan Guru
Islam melarang ghibah (menggunjing) terhadap siapa pun, termasuk guru. Jika ada kekurangan pada guru, bicarakan dengan cara yang baik dan pada tempat yang tepat. Menghormati guru berarti menjaga kehormatan mereka, termasuk di belakang mereka.
6. Berdoa untuk Guru
Doa adalah bentuk penghormatan tertinggi yang dapat diberikan murid kepada gurunya. Rasulullah SAW bersabda:
“Barangsiapa yang tidak berterima kasih kepada manusia, ia tidak bersyukur kepada Allah.” (HR. Tirmidzi)
Berdoalah untuk kebaikan guru, agar ilmu yang mereka ajarkan menjadi amal jariyah dan terus bermanfaat hingga akhirat.
7. Melaksanakan Ilmu yang Diajarkan
Adab terhadap guru tidak hanya berhenti pada penghormatan, tetapi juga pada amal perbuatan. Ilmu yang diajarkan oleh guru sebaiknya diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Rasulullah SAW bersabda:
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya.” (HR. Ahmad)
Mengamalkan ilmu adalah bentuk penghormatan kepada guru karena menunjukkan bahwa ajaran mereka membawa manfaat.
BACA JUGA:Â Agama Islam, Sistem Komprehensif yang Mengurusi Seluruh Aspek Kehidupan
8. Memberi Hadiah Sebagai Bentuk Penghargaan
Dalam Islam, memberikan hadiah adalah salah satu cara mempererat hubungan. Memberikan hadiah kepada guru, meskipun kecil, adalah bentuk penghormatan dan rasa terima kasih atas ilmu yang telah diberikan. Rasulullah SAW bersabda:
“Hendaklah kalian saling memberi hadiah, karena hadiah itu dapat menghilangkan kebencian.” (HR. Bukhari)
9. Menghindari Perdebatan dengan Guru
Perdebatan yang tidak diperlukan dengan guru dapat merusak hubungan dan mengurangi rasa hormat. Jika ada ketidaksepahaman, sampaikan pendapat dengan sopan tanpa melibatkan emosi.
Adab terhadap guru adalah cerminan dari penghormatan terhadap ilmu itu sendiri. Dengan menghormati guru, kita tidak hanya mendapatkan keberkahan ilmu tetapi juga ridha Allah SWT. Jadikan setiap interaksi dengan guru sebagai sarana untuk belajar dan mendekatkan diri kepada Allah. []