PERNAH dengar yel-yel dari penggemar klub sepakbola Inggris Liverpool yang memuji salah satu pemain bintangnya, yakni Mohamed Salah?
“Mohamed Salah, the gift from Allah.
He came from Roma, to Liverpool.
He’s always scoring, it’s almost boring.
So please don’t take Mohamed away.”
Berikut arti lirik tersebut dalam Bahasa Indonesia.
“Mohamed Salah, anugerah dari Allah.
Dia datang dari Roma, ke Liverpool.
Dia selalu mencetak skor, jadi membosankan.
Jadi mohon jangan ambil Mohamed.”
Siapa pun yang mengenal Liverpool, pastinya tak asing dengan nyanyian itu.
BACA JUGA: Liverpool Gagal jadi Juara Liga Inggris, Mo Salah Tak Menyesal
Mengapa Liverpidlians begitu terbuka menerima Mo Salah dan sejumlah pemain muslim lainnya di tengah serangan islamofobia yang menyebar di benua biru?
Dikutip dari Ilmfeed, berikut 9 alasannya:
1. Liverpudlians adalah beberapa orang yang paling ramah di dunia
Baru-baru ini, Liverpool dinobatkan sebagai ‘kota terbaik di dunia’ setelah survei yang dilakukan oleh Travelodge. Ditemukan bahwa Liverpudlians membawa lebih banyak tindakan kebaikan setiap hari daripada orang-orang dari bagian lain negara itu.
2. Orang tidak membaca The Sun in Liverpool
Yang berarti mereka tidak membeli cerita anti-Muslim atau semacamnya.
3. Ketika kelompok sayap kanan dan rasis mengadakan demonstrasi anti-Muslim di Liverpool, mereka sering diusir oleh penduduk setempat
Tindakan ataupun ajakan rasis tidak diterima di Liverpool.
4. Liverpool selalu menyambut orang lain
Sebagai kota pelabuhan, orang yang berbeda dari seluruh dunia selalu datang dan pergi. Toleransi dan penyambutan terhadap “orang lain” selalu menjadi bagian dari budaya Liverpool.
5. Komunitas Muslim pertama di negara itu adalah di Liverpool
Itu terdiri dari lebih dari seratus pengikut Scouse.
6. Masjid dan pusat Islam pertama di Inggris didirikan di Liverpool
Masjid ini didirikan pada akhir 1800-an. Itu bahkan sebelum Liverpool Football Club ada!
7. Pemimpin Muslim peringkat tertinggi yang pernah dimiliki Inggris berasal dari Liverpool
Sheikh Abdullah William Henry Quilliam, seorang mualaf kelahiran Liverpool dan pengacara dari zaman Victoria diberi gelar ‘Shaykhul Islam of the British Isles’ oleh Ottoman Sultan Abdul Hamid II. (Yahya Birt, Dalam Layanan Sultan, Wide World Magazine, Vol. 17 (Juni 1906): hal.223)
8. Umat Muslim biasanya berkumpul di sebuah pusat dekat Katedral Anglikan di tahun 70-an
Sebelum mendirikan masjid terbesar Liverpool (al-Rahma) di Toxteth pada tahun 70-an, Sheikh Ali Hizzam biasa mengumpulkan umat beriman di pusatnya yang berada tepat di sebelah Katedral Anglikan (tempat parkir mobil pengunjung hari ini).
BACA JUGA: Kagumi Mohamed Salah, Fans Liverpool: Jika Ia Cetak Gol Lagi, Kami Akan Jadi Muslim
9. Masjid dan penggemar sepak bola bekerja bersama untuk membantu para tunawisma
Saat ini, masjid-masjid di seluruh Merseyside bekerja sama dengan penggemar Liverpool, Everton, dan Tranmere (Fans Supporting Foodbanks) untuk menyediakan makanan bagi para tunawisma dan yang membutuhkan.
Demikianlah Liverpool, kota di Inngris itu lekat dengan sejarah Islam. Campurkan semua hal itu dengan dosis Scouse humor, itu bisa jadi alasan mengapa para suporter sepakbola Liverpool FC keluar dengan suara yel-yel untuk Mo Salah.
Liverpool FC merupakan salah satu klub papan atas Liga Inggris.Baru-baru ini klub yang digawangi sederet pemain muslim itu berhasil menyabet gelar juara dunia antar klub. []
SUMBER: ILMFEED