ALQURAN dan Al-Hadits sebagai sumber utama ajaran Islam adalah petunjuk yang nyata. Keduanya memberikan jalan bagi umat manusia agar dapat meraih kebahagiaan yang sesungguhnya. Hal ini bisa diraih jika seorang muslim mempunyai kesehatan mental. Bagaimana cara memperoleh kesehatan mental?
Sebelum masuk ke dalam pembahasan kesehatan mental, seorang musim harus paham tentang cara menggapai jiwa yang tenang. Hal ini harus berdasarkan fitrah yang telah diberikan oleh Allah subhanahu wata’ala yaitu akidah tauhid. Fitrah akan tumbuh menjadi lebih baik jika selalu bersandar pada syariat agama yang diturunkan oleh Allah Ta’ala.
Kesehatan mental adalah terhindarnya orang dari gejala gangguan jiwa dan gejala-gejala penyakit jiwa. Orang yang memiliki kesehatan mental mampu menyesuaikan diri dengan dirinya sendiri, dengan orang lain, lingkungan dan masyarakat.
Penyakit mental yang biasa berjangkit pada diri manusia dalam pandangan psikologi Islam adalah:
1 9 Cara Menjaga Kesehatan Mental dalam Islam
1. Riya’. Orang yang memiliki penyakit riya’ kerap menyatakan sesuatu yang tidak sebenarnya, atau melakukan perbuatan yang tidak sesuai dengan hakikat yang sebenarnya.
2. Hasad dan dengki. Secara sederhana sikap ini mempunyai ciri senang melihat orang lain susah, dan susah melihat orang lain senang.
3. Rakus. Keinginan yang berlebihan untuk makan ataupun dalam hal menginginkan sesuatu.
4. Was-was. Penyakit ini sebagai akibat dari bisikan hati, angan-angan dalam nafsunya dan kelezatan. Was-was bisa merusak kualitas ibadah seseorang.
5. Terlalu banyak bicara. Hal ini dapat menjerumuskan seseorang ke dalam pembicaraan yang tidak berguna dan berbohong.
Rasulullah ﷺ adalah manusia yang memiliki kesehatan mental paling mantap karena mempunyai kepribadian mantap juga. Nabi ﷺ mampu hidup dengan cara paling seimbang, sehingga Allah memujinya sebagai pribadi yang agung akhlaknya.
Allah berfirman: “Dan Sesungguhnya kamu (Muhammad) benar-benar berbudi pekerti yang agung”. (QS.
Al-Qolam: 4).
Rasulullah ﷺ adalah manusia yang pantas menjadi prototipe ideal karena memiliki indikator kesehatan mental level tinggi.
Ada beberapa hal penting bagi kesehatan mental yang diajarkan Rasulullah ﷺ kepada para sahabat:
BACA JUGA: 5 Manfaat Jalan Kaki untuk Kesehatan Mental
2 9 Cara Menjaga Kesehatan Mental dalam Islam
3 Perasaan Aman
Merasa aman dengan apa yang dikaruniakan kepada kita pada hari ini ternyata merupakan hal yang penting dalam membangun kesehatan mental.
Nabi ﷺ bersabda: “Barangsiapa di antara kalian merasa aman di tengah keluarganya pada pagi hari, sehat fisik, dan memiliki bahan makanan hari yang dijalaninya maka seakan-akan seluruh dunia menjadi miliknya (HR. Tirmidzi).
4 Bergantung pada Diri Sendiri
Usahakan agar diri ini agar selalu bergantung pada diri sendiri (setelah kepada Allah SWT) dengan semangat berikhtiar.
Nabi ﷺ bersabda: “Siapa yang mau menjamin diriku untuk tidak meminta sesuatu apapun kepada manusia dan aku akan menjamin untuk surga? Tsauban berkata “Aku mau wahai rasul”. Maka terbukti bahwa Tsauban memang tidak pernah meminta sesuatu apa pun kepada orang lain (HR. Abu Dawud).
5 Percaya Diri dan Teguh Pendirian
Seorang muslim harus teguh pendiriannya dan selalu berusaha berada di jalan Allah yang lurus agar selamat dunia akhirat.
Nabi ﷺ bersabda: “Janganlah kalian menjadi pembeo! Kalan akan berkata kami berbaut baik jika orang-orang berbuat baik, dan kami berbuat dzalim jika orang-orang berbuat dzalim. Akan tetapi berpendirianlah kalian yang teguh! Jika orang berbuat baik, hendaklah kalian berbuat baik, namun jika mereka berbuat buruk , maka janganlah kalian berbuat dzalim (HR. Tirmidzi).
6 Rasa Tangggung Jawab
Setiap jiwa akan bertanggung jawab terhadap jiwanya sendiri dan orang-orang yang dipimpinnya. Maka rasa tanggung jawab ini penting untuk ditanamkan di dalam diri.
Nabi ﷺ bersabda: “masing-masing kalian adalah pemimpin. Dan masing-masing kalian akan mempertanggung jawabkan apa yang dipimpinnya. Seorang pemimpin mempertanggung jawabkan rakyatnya, seorang suami merupakan pemimpin dalam keluarganya dan mempertanggungjawabkan apa yang dipimpinnya, seorang istri pemimpin di rumah suaminya dan mempertanggung jawabkan sesuatu yang dipimpinnya. Pelayan merupakan pemimpin dalam harta tuannya dan mempertanggung jawabkan sesuatu yang dipimpinnya (HR. Al Bukhari).
7 Berani Mengutarakan Pendapat
Berani mengatakan kebenaran juga sikap yang penting. Jangan pernah takut jika memang yang akan kita utarakan adalah kebenaran yang bersumber dari Allah dan Rasul-Nya.
Nabi ﷺ bersabda: “Hendakanya salah seorang di antara kalian tidak menghina dirinya sendiri! Para sahabat bertanya “bagaiamana seseorang dari kami menghina dirinya sendiri?
Rasulullah menjawab “Dia memandang ada sesuatu yang harus dia katakan karena Allah, namun dia tidak mengatakannya. Maka pada hari kiamat Allah Azza Wajalla berfirman “Apa yang menghalangimu untuk mengatakan ini dan itu? Dia pun berkata “aku tidak mengatakannya karena takut pada orang-orang.
Allah berfirman “Hanya kepada-Ku kamu lebih berhak untuk merasa takut. (HR. Ibnu Majah)”
8 Ridha Menerima Takdir
Tidak mudah memang untuk selalu ridha terhadap apa yang menimpa kita terutama jika itu adalah sesuatu yang kita rasa buruk. Namun hal ini tetap bisa kita latih dalam kehidupan.
Nabi ﷺ bersabda: “Ridhalah kamu terhadap apa yang telah diberikan Allah kepadamu, niscaya kamu akan menjadi orang yang paling kaya!” (HR. Ahmad dan Tirmidzi)
BACA JUGA: Puasa Sebagai Terapi Fisik dan Mental
9 9 Cara Menjaga Kesehatan Mental dalam Islam
10 Sabar
Sabar adalah kata sederhana namun memiliki keutamaan yang besar di sisi Allah SWT. Jadi jangan pernah meremehkan sikap sabar ini.
Nabi ﷺ bersabda: “Sesungguhnya kadar besarnya balasan tergantung pada kadar besarnyanya cobaan yang ditimpakan, sesungguhnya jika Allah mencintai sebuah kaum maka Allah memberikan cobaan kepada mereka.
Barang siapa yang ridha (bersabar) terhadap cobaan maka ia akan memperoleh ridha Allah. Dan barang siapa yang marah maka ia akan mendapat murka Allah (HR. Tirmidzi).
11 Menunaikan Pekerjaan dengan Efektif dan Sempurna
Kerja tuntas adalah sikap yang mulia. Kerjakan apapun dengan sepenuh hati dan dengan sesempurna mungkin sesuatu kemampuan kita.
Nabi ﷺ bersabda: “Sesungguhnya Allah menyukai seseorang di antara kalian jika mengerjakan sebuah pekerjaan, maka ia menyempurnakannya (HR. Al Baihaqi).
12 Memperhatikan Kesehatan Fisik
Yang sering kita lupakan dalam mengelola kesehatan mental adalah menjaga kesehatan fisik. Padahal seorang muslim yang fisiknya sehat dan kuat lebih dicintai Allah Azza wa Jalla.
Nabi ﷺ bersabda: “Orang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih disukai oleh Allah dari pada orang mukmin yang lemah.” (HR. Muslim)
Kunci dalam mendidik jiwa dengan sifat-sifat di atas yang diajarkan Rasulullah ﷺ adalah dengan membenahi sisi dalam dirinya, yaitu hati.
Beliau bersabda: “ketahuilah, sesungguhnya di dalam jasad terdapat sekerat daging, jika sekerat daging itu baik, maka akan baik seluruh jasad. Namun jika sekerat daging itu rusak, maka seluruh jasad akan rusak. Ketahuilah, sekerat daging itu adalah hati.” (HR. Bukhari Muslim).
SUMBER: RUMAH JURNAL