TANAMKAN dalam pikiran dan hati kita bahwa sholat lima waktu adalah harga mati. Sholat bernama Subuh, Dzuhur, Ashar, Magrib dan Isya itu adalah ritual ibadah muslim yang wajib dilaksanakan. Maka, menjaganya dengan sekuat tenaga merupakan kewajiban. Apalagi sholat lima waktu termasuk dalam lima rukun Islam.
Syekh Muhammad Nawawi bin Umar al-Banteni dalam kitab Nashaihul Ibad menukil perkataan Sayyidina Utsman bin Affan Radhyalahu anhu terkait sembilan kemuliaan yang diberikan Allah kepada orang-orang yang menjaga sholat.
بتسع وقال عثمان رضى الله عنه من حفظ الصلوات الخمس لوقتها وداوم عليها أكرمه الله كرامات أولها يحبه الله ويكون بدنه صحيحا وتحرسه الملائكة وتنزل البركة في داره ويظهر على وجهه سيما الصالحين ويلين الله قلبه ويمر على الصراط كالبرق اللامع وينجيه الله من النار وينزله الله في جوار الذين لاخوف عليهم ولاهم يحزنون
Sebagaimana yang dikatakan oleh Sayyidina Utsman Radhiyallahu anhu, “Siapapun yang memelihara sholat yang lima tepat pada waktunya, dan rutin dalam melaksanakannya. Maka Allah akan memuliakannya dengan sembilan kemuliaan.”
BACA JUGA: Bolehkah Membaca Surat Pendek yang Sama Tiap Rakaat Sholat?
“Yaitu dicintai Allah, tubuh selalu sehat, dijaga oleh Malaikat, turun berkah pada rumahnya, akan tampak pada wajahnya tanda-tanda orang yang shaleh, Allah akan melembutkan hatinya, akan melewati shirath (titian) secepat kilat, akan diselamatkan oleh Allah dari api neraka, dan Allah akan menempatkannya beserta orang-orang yang tidak takut dan tidak sedih.”
Mengenai yang dimaksud dengan mereka yang tidak merasa takut dan sedih adalah para wali yang besar. Ini sebagaimana hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan Ibnu Nashr.
خَمْس صَلَوَاتٍ مَنْ حَافَظَ عَلَيْهِنَّ كَانَتْ لَهُ نُورًا وَبُرْهَانًا وَبَحَاةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَمَنْ لَمْ يُحَافِظُ عَلَيْهِنَّ لَمْ يَكُنَّ لَهُ نُورًا وَلَا بُرْهَانًا وَلَا نَحَاةٌ وَكَانَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَعَ فِرْعَوْنَ وَقَارُوْنَ وَهَامَانَ وَأُبَيِّ بْنِ خلف
“Lima sholat (fardhu), siapapun yang dapat memeliharanya, maka ia akan memperoleh nur dan burhan (bukti kebenaran diri), juga keselamatan di hari kiamat. Siapapun yang tidak mau memeliharanya, maka ia tidak akan mempunyai nur (cahaya), burhan dan tidak pula memperoleh keselamatan. Pada hari kiamat (nanti) ia akan bersama Firaun, Qarun, Haman, dan Ubay bin Khalaf.” []
SUMBER: REPUBLIKA