DARI Abu Darda’ radhiallahu’anhu ia berkata,
أَوْصَانِي رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِتِسْعٍ: “لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ شَيْئًا وَإِنْ قُطِّعْتَ أَوْ حُرِّقْتَ، وَلَا تَتْرُكَنَّ الصَّلَاةَ الْمَكْتُوبَةَ مُتَعَمِّدًا؛ وَمَنْ تَرَكَهَا مُتَعَمِّدًا بَرِئَتْ مِنْهُ الذِّمَّةُ ، وَلَا تَشْرَبَنَّ الْخَمْرَ؛ فَإِنَّهَا مِفْتَاحُ كُلِّ شَرٍّ، وَأَطِعْ وَالِدَيْكَ، وَإِنْ أَمَرَاكَ أَنْ تَخْرُجَ مِنْ دنياك؛ فاخرج لهما، ولاتُنَازِعَنَّ وُلَاةَ الْأَمْرِ، وَإِنْ رَأَيْتَ أَنَّكَ أَنْتَ ، وَلَا تفرِر مِنَ الزَّحْفِ؛ وَإِنْ هَلَكْتَ وَفَرَّ أَصْحَابُكَ، وَأَنْفِقْ مِنْ طَولك عَلَى أَهْلِكَ، وَلَا تَرْفَعْ عَصَاكَ عَنْ أَهْلِكَ، وَأَخِفْهُمْ فِي اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mewasiatkan aku sembilan perkara:
[1] Janganlah engkau mempersekutukan Allah meskipun lehermu akan dipenggal atau dirimu akan dibakar.
BACA JUGA: Saat Berhala-berhala Abu Darda Dihancurkan Sahabatnya Sendiri
[2] Jangan sekali-kali engkau meninggalkan shalat wajib dengan sengaja, barangsiapa yang melakukannya dengan sengaja, maka Allah berlepas diri darinya.
[3] Jangan engkau minum khamr, karena khamr adalah kunci segala kejelekan.
[4] Taatilah kedua orang tuamu. Bahkan apabila mereka menyuruhmu untuk menyerahkan seluruh hartamu, maka serahkanlah kepada keduanya.
[5] Janganlah memberontak pada ulil amri, walaupun engkau tahu bahwa engkaulah yang benar.
[6] Jangan lari dari medan pertempuran, meskipun engkau akan terbunuh dan teman-temanmu melarikan diri.
[7] Nafkahkanlah keluargamu dari sebagian harta yang engkau miliki.
BACA JUGA: Saat Salman Al-Farisi dan Abu Darda Meminang
[8] Jangan angkat tongkatmu dari keluargamu (jangan biarkan keluargamu melakukan hal yang dilarang agama)
[9] Ajarkanlah keluargamu untuk bertakwa kepada Allah.”
(HR. Al Bukhari dalam Al Adabul Mufrad no.8, dihasankan oleh Al Albani). []
SUMBER: PUSAT STUDI ISLAM