Oleh: Raidah Athirah, Penulis, Kontributor Islampos, Tinggal di Polandia
“Tak kenal maka tak sayang.”
PERIBAHASA ini mewakili kalimat untuk mengenal lebih dekat sosok seorang Raja Salman yang saat ini sedang mengunjungi Indonesia.
Raja Salman begitu dekat dengan Muslim dari berbagai bangsa di dunia salah satunya Indonesia. Meskipun demikian, salah satu pertanyaan yang muncul adalah seberapa dekat kita mengenal beliau?
Mengenal beliau lebih jauh memberikan pandangan dan rasa hormat kepada ‘Pelayan Dua Tanah Suci ‘ ini. Informasi dari media tak banyak membahas pribadi dan kehidupan beliau sebelum menjadi raja menggantikan Raja Abdullah yang wafat di tahun 2015.
Baca Juga:Â Ini Kenapa Kunjungan Raja Salman ke Indonesia Istimewa dan Bersejarah
Ada banyak hal yang belum kita tahu tentang sosok beliau maka kewajiban seorang Muslim adalah mengenal saudaranya maka dengan sendirinya akan timbul rasa sayang dan hormat kepada pemimpin umat Islam abad ini.
Bila hari ini kita mengenal sosok Trump sebagai presiden Amerika Serikat maka sudah sepatutnya kita mengenal Raja Salman dari kerajaan Arab Saudi sebagai saudara seakidah lebih dekat.
***
Raja Salman terlahir dengan nama Salman bin Abdulaziz Al Saud pada musim dingin 31 Desember 1935 di Riyad. Ayah beliau adalah Raja Abdulaziz Al Saud dan ibunda ,Hassa binti Ahmad Al Sudairi, bangsawan dari suku Al Sudairi.
Beliau adalah saudara laki-laki dari Raja Fahd sedangkan almarhum Raja Abdullah adalah saudara laki-laki dari lain ibu.
Raja Salman memiliki 6 saudara laki-laki dan 4 saudari dari ibu Hassa sedangkan dari Raja Abdulaziz beliau adalah putra ke 25.
Beliau dibesarkan di Istana Murabba, Riyadh. Raja Salman seperti umumnya putra kerajaan mendapatkan pendidikan di sekolah khusus untuk keluarga kerajaan.Beliau mempelajari Islam dan pengetahuan ilmiah.
Pada umur 10 tahun beliau telah hapal Al-qur’an. Beliau dikenal disiplin dan tegas perihal hukum syariah bahkan terhadap anggota keluarga kerajaan sekalipun. Salah satu kasus adalah hukuman mati terhadap keponakan beliau yakni pangeran Turki bin Saud al -Khabir karena menembak mati seorang pemuda yang membuat Barat terkejut sekaligus kagum terhadap sosok beliau.
Selama ini pandangan Barat terhadap anggota kerajaan adalah orang-orang kaya dan glamor yang tidak tersentuh oleh hukum Islam. Dengan naiknya Raja Salman, maka pandangan ini mulai bergeser dan menandai era reformasi dalam tubuh kerajaan.
Kata-kata beliau yang terkenal adalah: “Tidak ada perbedaan hukum dalam syariah Islam untuk pangeran dan yang lain. Keadilan bagi semua rakyat Arab Saudi.”
***
Mengenal kehidupan Raja Salman akan menjadikan kita tidak termakan fitnah media sehingga tidak jatuh pada prasangka yang penuh kebencian.
Raja Salman sebelum menjadi raja telah mengawali karir dalam pemerintahan sejak umur 19 tahun sebagai Gubernur Riyadh.
Dalam 48 tahun di bawah pengelolaan Raja Salman ibu kota Arab Saudi mengalami berbagai kemajuan baik dalam pendidikan maupun kehidupan sosial masyarakat.
Beliau terkenal sebagai seorang yang dermawan. Dalam setiap kunjungannya ke beberapa negeri Muslim beliau selalu mendonasikan jutaan bahkan miliar dana untuk mendukung perkembangan pendidikan di negeri tersebut.
***
Raja Salman menggantikan almarhum Raja Abdullah sebagai Pelayan Dua Tanah Suci. Raja Salman pada 5 November 2011 ditunjuk sebagai Menteri Pertahanan. Tahun berikutnya 2012 Raja Salman diangkat sebagai putra mahkota menggantikan saudara laki-laki yang meninggal yakni Pangeran Nayef bin Abdulaziz.
Beliau juga adalah direktur untuk musium King Abdulaziz dan badan amal untuk pasien ginjal.
Pada 23 Januari 2015 secara resmi beliau diangkat sebagai Raja Arab Saudi setelah meninggalnya Raja Abdullah.
Ada banyak hal yang perlu diceritakan terkait kontribusi beliau sebagai Pelayan Al Haramain. Bahkan dalam dunia politik internasional sosok beliau pun dihormati.
Ahlan Wa Sahlan Raja Salman di bumi pertiwi, Indonesia. []
Polandia, 25 Februari 2017