KABAR duka datang dari da’i kondang yang juga mantan musisi Harry Mukti. Pria kelahiran cimahi yang dulu identik dengan musik Rock tersebut meninggal dunia di Rumah Sakit Dustira, Cimahi, Ahad (24/6/2018), pada pukul 20.49 WIB.
Perjalanan hidup Harry Mukti sangat menginspirasi. Pria bernama lengkap Hariadi Wibowo itu punya kisah hijrah yang unik.
BACA JUGA: Harry Moekti, Rocker yang Jadi Da’i
Awalnya, dia adalah seorang musisi beraliran Rock yang terkenal di tanah air. Kesukaannya terhadap dunia musik berawal dari kepindahannya ke kota Semarang. Di Semarang, ia dan kawan-kawannya pernah membentuk sebuah grup band bernama Darodox. Konon nama Darodox merupakan plesetan dari kata nderedeg yang dalam bahasa jawa artinya gemetar.
Saat kembali ke Bandung, kegemarannya terhadap musik tidak luntur begitu saja, ia pun bergabung dengan band Orbit, New Bloodly, dan Primas. Dari sekian banyak band yang ia pernah singgahi, salah satu band yang membuat namanya meroket adalah band Krakatau.
Dia bergabung dengan Krakatau pada 1985. Beberapa lagu yang meledak di pasaran antara lain Lintas Melawai, Ada Kamu, Aku Suka Kamu Suka, dan Satu Kata.
Sebelum sukses sebagai rocker, Harry Moekti pernah menjalani berbagai profesi, mulai dari tukang cuci mobil, tukang bersih kamar mandi, serta pernah juga menjadi room boy di salah satu hotel di tempat suami kakaknya bekerja.
Pada 1993 Harry mulai mengurangi aktivitas bermusiknya. Dia pun mulai mendlaami ilmu agama, hingga melaksanakan ibadah haji pada 1995. Setelah itu, Harry benar-benar meninggalkan dunia musik dan hijrah ke dunia dakwah.
BACA JUGA: Indonesia Berduka, Ustaz Hari Moekti Dikabarkan Meninggal Dunia
Sebagai da’i atau juru dakwah, nama Harry Moekti juga dikenal luas. Ingar bingar di dunia keartisan yang dulu pernah diraihnya, tak membuat Harry larut dna terlena. Di puncak kesuksesannya ia jutru memilih untuk memperdalam ilmu agama. Hingga pada akhir hayatnya ia tetap konsisten dengan apa yang ia pilih dalam hidupnya. []
SUMBER: REPUBLIKA