JAKARTA—Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan saat ini 95,03 persen wilayah Indonesia mengalami musim kemarau. Menurut Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Herizal, mengatakan 4,97 persen sisanya masih mengalami musim hijau.
“Prediksi kami musim kemarau akan berlangsung hingga akhir Oktober 2018,” ujar Herizal, dalam siaran pers, Kamis (23/8/2018).
Herizal mengatakan wilayah Indonesia dengan kemarau sangat panjang hingga ekstrem umumnya terjadi di Jawa, Bali dan Nusa Tenggara.
BACA JUGA: Panen di Musim Kemarau
Sedang wilayah dengan kategori kemarau menengah hingga panjang adalah Sumatra bagian selatan, Kalimantan, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara.
“Kondisi kering itu diikuti kemunculan titik panas yang memicu kebakaran hutan dan lahan yang pada akhirnya menimbulkan asap dan penurunan kualitas udara,” ujar Herizal.
Herizal mengungkapkan saat ini jumlah titik panas di Kalimantan Barat meningkat 17,6 persen ketimbang pekan lalu.
Oleh karena itu Kepala BMKG Dwikorita Karnawati meminta pemerintah untuk mewaspadai kebakaran hutan dan lahan, bahaya polusi asap, kekeringan lahan dan kekurangan air bersih.
Saat ini, kata Dwikorita kondisi atmosfer dan cuaca relatif kering.
“Yang perlu diwaspadai adalah dampak paparan kabut asap jika sampai terbakar karena sangat berpotensi mengganggu kesehatan,” ujar Dwikorita.
Hingga siang ini, BMKG mencatat terdapat 798 titik panas di Kalimantan Barat, 226 titik di Kalimantan Tengah, 19 titik di Jambi dan 13 titik di Sumatra Selatan. []
SUMBER: ANADOLU