PALESTINA—Otoritas Pendudukan Israel (IOA) diakabrkan telah meningkatkan pembatasan jumlah barang yang masuk ke Jalur Gaza. Keterangan ini disampaikan Kepala Komite Melawan Penjajahan Jamal al-Khudari pada Sabtu (26/2/2017).
Menurut laporan PIC, Israel telah melarang 500 item masuk ke Jalur Gaza. Hal ini membuktikan bahwa Israel semakim memperketat blokade yang diberlakukan di Gaza sejak 2006.
Khudari menegaskan bahwa IOA menargetkan produk apapun dari luar yang berkontribusi bisa mempekerjakan tenaga kerja. Israel terus berupaya untuk melumpuhkan sektor industri di Palestina.
Khudari menunjukkan bahwa item baru dilarang masuk ke Gaza hampir setiap hari. Ia mencatat bahwa jumlah barang yang dilarang masuk sejak awal 2017 mencapai 100 item. Ini berarti Israel semakin memperparah situasi yang memengaruhi semua sektor, mulai dari ekonomi, kesehatan dan pendidikan. Aturan pembatasan ini juga telah menunda pelaksanaan proyek-proyek sektor swasta yang disponsori lembaga-lembaga Arab dan internasional.
Khudari menekankan bahwa IOA telah mengontrol kehidupan sehari-hari warga Gaza dengan mengontrol penyeberangan, terutama yang komersial dan benar-benar ditutup kecuali untuk penyeberangan Kerem Shalom dan Erez.
Khudari menyatakan bahwa lebih dari 5000 perusahaan di Gaza telah mengalami kerugian karena blokade dan kebijakan Israel di perlintasan terhadap pedagang. []