KUALA LUMPUR—Malaysia menyambut kedatangan Raja Salman pada hari Minggu (26/2/2017) kemarin. Sebanyak 600 delegasi menyertai kunjungan Raja Salman di Malaysia dari tanggal 26 hingga 27 Februari 2017. Arab Saudi berencana membangun kerja sama dan meningkatkan investasi di Malaysia.
Kunjungan Raja Salman ke Malaysia adalah yang pertama, selanjutnya akan mengunjungi Indonesia, Brunei Darussalam, Jepang, China, Maladewa dan Yordania untuk membahas hubungan bilateral dan kawasan, serta isu internasional yang menjadi perhatian bersama.
Agenda utama kunjungannya ke Malaysia adalah kerja sama di bidang pengembangan energi dengan menjual lima persen saham Aramco, sebuah BUMN milik Arab Saudi, pada tahun 2018. Penjualan saham tersebut dinilai sebagai penawaran umum perdana (IPO) saham terbesar di dunia.
“Investasi Arab Saudi di Malaysia diharapkan bisa menciptakan ribuan pekerjaan dan kami bangga BUMN Malaysia dipilih untuk menangani proyek pada sejumlah lokasi membanggakan di Arab Saudi,” ujar Najib, Perdana Menteri Malaysia.
Perusahaan minyak Malaysia, Petroliam Nasional (Petronas) dan Aramco akan menandatangani sebuah kesepakatan pada hari Selasa untuk bersama-sama menjalankan program Pengembangan Terintegrasi Petrokimia dan Kilang Minyak Malaysia (RAPID).
Kerja sama ini merupakan sebuah “asupan” bagi ekonomi Asia Tenggara yang goyah akibat harga minyak dunia yang rendah.
Raja Arab Saudi terakhir kali berkunjung ke Malaysia di tahun 2006, yaitu Raja Abdullah, yang merupakan pendahulu Raja Salman, dengan membawa sebanyak 300 anggota delegasi.
Usai Malaysia, Raja Salman akan berkunjung ke Jakarta dan Bali di Indonesia dari 1-9 Maret, dengan jumlah rombongan yang lebih besar yaitu 1.500 orang, diikuti perjalanan ke Jepang pada 12-14 Maret. []