AS—Seorang akademisi Prancis-Yahudi kelahiran Mesir dikabarkan nyaris dideportasi dari AS ketika mendarat di Houston. Tadinya akademisi ini akan berkunjung ke Universitas Texas, Arabnews melaporkan pada Selasa (28/2/2017).
“Saya ditahan selama 10 jam di Bandara Internasional Houston dan rencananya saya akan segera dideportasi. Petugas yang menangkap saya mengaku telah ‘berpengalaman,'” tulis sejarawan Henry Rousso di Twitter, Sabtu (25/2/2017).
Rousso mengonfirmasi pengumuman sebelumnya oleh para pejabat di Universitas A & M Texas bahwa ia telah ditahan.
Pejabat universitas berhasil menghentikan deportasi Rousso dengan bantuan dari seorang profesor hukum yang mengkhususkan diri dalam hak imigran, The Eagle melaporkan.
Rousso, 62, adalah seorang peneliti senior di Lembaga Riset Ilmu Pengetahuan Nasional Prancis (CNRS).
The Eagle menambahkan, seorang profesor Universitas Texas mengatakan bahwa Rousso ditahan karena “keliru” dan akan dikirim kembali ke Paris sebagai penumpang ilegal karena kesalahpahaman mengenai visa.
Rousso sering berbicara selama bertahun-tahun di beberapa universitas terkemuka AS dan Museum Sejarah Holocaust di Washington.
Rousso ditahan lantaran kebijakan Trump yang melarang masuknya warga dari tujuh negara mayoritas Muslim. Padahal Mesir tak masuk dalam daftar. []