PADA zaman sekarang, segalanya menjadi serba cepat. Sebagai contoh jika kita memesan makanan di restoran, kita hanya tinggal menunggu beberapa menit saja, pesanan segera terhidang di meja makan. Demikian pula jika kita memesan barang yang kini bisa dipesan secara online, tinggal memilih barang dan tunggu dalam 1-3 hari, maka barang akan langsung dikirim ke rumah.
Gaya hidup jenis ini memang dapat meningkatkan produktivitas, tapi juga mengurangi kesabaran kita dan dapat mengarah pada keegoisan jika kita tidak mampu bersabar.
Kadang-kadang kita cenderung berurusan dengan Allah dengan cara yang tidak sabaran. Menginginkan apa pun yang kita minta kepada-Nya tanpa rasa sabar. Bahkan menjadi frustrasi jika Allah tidak menjawab doa-doa kita.
BACA JUGA: Ketuk Pintu Langit dengan DOA
Namun, doa akan selalu dijawab, asalkan itu dibuat dengan kesungguhan, kesabaran dan keimanan.
Permohonan seorang hamba pasti akan dikabul selama dia tidak memohon untuk hal yang berdosa atau untuk sesuatu yang akan memutus hubungan kekeluargaan dan dia mampu bersabar.
“Tiada seorang muslim pun yang memohon (kepada Allah Ta’ala) dengan doa yang tidak mengandung dosa (permintaan yang haram), atau pemutusan hubungan (baik) dengan keluarga/kerabat, kecuali Allah akan memberikan baginya dengan (sebab) doa itu salah satu dari tiga perkara: [1] boleh jadi akan disegerakan pengabulan doanya, [2] atau Allah akan menyimpannya untuk kebaikan (pahala) baginya di akhirat, [3] atau akan dihidarkan darinya keburukan (bencana) yang sesuai dengannya”. Para sahabat radhiyallahu ‘anhum berkata: Kalau begitu, kami akan memperbanyak (doa kepada Allah). Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salalm bersabda, “Allah lebih luas (rahmat dan karunia-Nya).” (HR. Ahmad (3/18), al-Bukhari no. 710)
BACA JUGA: Inilah Doa Rasulullah Agar Terhindar dari Utang
Kesabaran dan kesungguhan adalah tema yang berulang dalam Al-Quran dan Sunnah. Kesabaran akan menguntungkan seseorang secara sosial, profesional dan spiritual. Ketulusan berhubungan dengan niat dan integritas. Semua ini berasal dari hati.
Tidaklah cukup jika berdoa hanya sekadar ritual, namun berdoa juga harus memiliki niat yang tulus dengan keyakinan bahwa doa pasti akan diijabah oleh Allah SWT. Kita dapat melihat contoh dari Nabi SAW, yang akan mengulang doa berkali-kali dengan niat yang kuat dan tanpa terburu-buru. []
SUMBER: ABOUTISLAM