Oleh: Muhammad Satria Andhika
“NAK, pencerahan itu tidaklah untuk memaksakan keyakinan atau melukai hati siapapun. Pencerahan itu seperti bayangan bulan di dalam air, dimana bulannya tidak akan basah oleh air, dan air nya pun tidak akan terkoyak.
Pencerahan adalah untuk diri sendiri dan akan memantul kepada orang lain, bukan dipaksakan untuk mencerahkan orang lain.
BACA JUGA: Cerminan Kita
Pencerahan pun tidaklah untuk membuat diri kita sibuk menghakimi ataupun menilai buruk orang lain yang berbeda dengan kita. Tidak pula lantas “menghukum” orang lain, hanya karena mereka tidak satu pandangan dengan kita.
Orang yang sudah tercerahkan adalah orang yang akan selalu sibuk memperbaiki dirinya di setiap saat, sehingga efeknya yang kemudian menular, dan lalu menular lagi, dan menular lagi kepada orang lain.
Sehingga akhirnya orang yang tercerahkan ini bisa bernilai bagi dirinya dan juga orang-orang yang berada didekatnya.”
BACA JUGA: Jangan Pernah Tunda Kebaikan
“Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk.” (QS Al Qashash: 56). []