Oleh: Putri Mayang
Anggota Revowriter Tangerang
HAYO, siapa yang katanya udah siap nikah? Yang lagi sibuk berdoa untuk segera dikasih jodoh dan menikah. Yakin udah siap ilmunya? Yuk, mari simak yang perlu kamu perhatikan saat menginginkan untuk menikah.
Pernikahan adalah suatu perjanjian di hadapan Allah SWT. Perjanjian ini menjadi berat karena berpindahnya tanggung jawab (amanah) seorang ayah atau walinya kepada laki-laki untuk hidup bersama-sama. Nasihat pernikahan hendaknya selalu diingat dan diindahkan agar tujuan dan cita-cita pernikahan dapat tercapai di dunia sampai di akhirat. Karena ketika kita siap memutuskan menikah, maka pasangan kitalah yang menjadi teman kita seumur hidup kita.
Coba perhatikan usia berapa kita menikah, berkisar 23 tahun ke atas atau bisa jadi kurang dari itu bagi wanita. Lantas usia berapa rata-rata kita hidup di dunia mungkin 50 tahun bisa lebih, bisa juga kurang. Lihat berapa persentasi waktu kita menjalankan pernikahan. Separuh dari kehidupan kita dunia yang harus kita jalani dengan pasangan kita.
BACA JUGA: Viral, Pasangan Ini Menikah di Tenda Pengungsian Gempa Lombok
Tak jarang, beberapa wanita tak menyadari akan hal ini. Padahal ketika mereka salah memilih pasangan hidup salah menjemput pasangan hidup. Mungkin kesedihan dan penyesalan yang akan mereka rasakan. Maka dari itu, pilihlah pasangan hidup yang tak hanya bisa merubah statusmu menjadi menikah. Tetapi bisa menjadikan dirimu, seseorang yang meningkat akan ketaatannya terhadap rabbmu setelah menikah.
Di dalam Alquran, Allah SWT menjelaskan tentang kepemimpinan seorang laki-laki.
“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum perempuan, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (perempuan), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka” (QS an-Nisaa’: 34).
Tugas utama bagi suami adalah memimpin keluarganya menuju hal yang lebih baik agar selalu mendapatkan keberkahan. Sebagai seorang pemimpin, maka harus memiliki peran untuk mendidik, mengayomi, memberikan contoh, melindungi, serta bertanggung jawab baik dari segi nafkah maupun batinnya. Selalu menjadikan keluarga sebagai pergaulan terbaik dan dirindukan. Karena Rasulullah SAW sendiri memperlakukan keluarganya dengan pergaulan yang baik.
“Sebaik-baik kalian adalah orang yang paling baik (dalam bergaul) dengan keluarganya dan aku adalah orang yang paling baik (dalam bergaul) dengan keluargaku” (HR at-Tirmidzi dan Ibnu Hibban).
Salah satu model keluarga yang baik di mata Rasululllah SAW adalah seorang laki-laki yang baik pergaulannya kepada keluarganya. Maka, ketika hal ini dijaga akan ada rasa rindu ketika berjauhan (misalnya dinas kerja beberapa hari).
Inilah tugas penting dalam menikah yang harus selalu dibangun dan dijaga. Karena bagi dua pasangan yang saling mencintai. Sebagaimana tidak ada obat bagi dua insan yang saling mencinta selain pernikahan itulah cara Allah SWT meridhoinya. Mampu membentengi dari dosa dan maksiat, meningkatkan ketaatan kepada Allah bahkan untuk mewujudkan ketenangan dan ketentraman (sakinah), rasa cinta (mawaddah) dan kasih sayang (warahmah).
Pernikahan harus diusahakan untuk mewujudkan generasi yang unggul baik dari kualitas keturunan, maupun ilmu pengetahuan anak-anaknya. Karena secara tidak langsung, pernikahan merupakan wadah untuk melanjutkan keturunan yang ber-akhlakul karimah, keturunan yang shalih, membuka pintu-pintu rahmat dan kebaikan bagi sesama. Sumber ilmu bagi orang-orang disekitarnya dan rasa aman bagi anggota keluarganya. Insyaa Allah jika pernikahan diawali niat kuat karena Allah SWT semua akan terasa indah.
BACA JUGA: Luruskan Niat Sebelum Menikah
Temukanlah bahwa kebahagian hidup dan berumah tangga terletak pada genggaman tangan suami. Pandai-pandailah membawa diri, dan pilihlah laki-laki yang baik ahlaqnya. Sehingga suami rela memberikan kebahagian berumah tangga kepada keluarganya. Percayalah Saudariku, suami adalah pasangan terbaik. Oleh karena itu, jangan sampai salah memilih. Karena pintu surga akan menantimu.
إِذَا صَلَّتِ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا وَصَامَتْ شَهْرَهَا وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا قِيلَ لَهَا اُدْخُلِي الْجَنَّةَ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ
“Bila seorang istri telah mendirikan shalat lima waktu, berpuasa bulan Ramadan, menjaga kesucian dirinya, dan taat kepada suaminya, niscaya kelak akan dikatakan kepadanya, ‘Silakan engkau masuk ke surga dari pintu mana pun yang engkau suka.’” (Hr. Ahmad dan lainnya). Wallahu a’lam bish-shawab. []
Kirim RENUNGAN Anda lewat imel ke: islampos@gmail.com, paling banyak dua (2) halaman MS Word. Sertakan biodata singkat dan foto diri.