Assalamua’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Ustadz, saya pernah membaca tulisan ustadz sebelumnya yang mengatakan tubuh kita dikepung bebagai macam virus dan penyakit yang berada di udara. Pertanyaannya hal apa sajakah yang membuat penyakit itu mudah menghinggapi tubuh kita? Jazakallah.
BAPAK ARI/HP. 0811111XXX
Wa’alaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh. Bapak Ari yang dirahmati Allah, sebelumnya saya ingin mengucapkan selamat menjalankan ibadah Puasa untuk semua pembaca, semoga ibadah kita diterima Allah dan selalu diberikan kesehatan yang berkah.
Kembali pada pertanyaan yang Bapak Ari sampaikan, tentunya banyak kebiasaan yang dilakukan oleh kita hingga menyebabkan sistem kekebalan menurun di antaranya:
BACA JUGA: Suka Minum Kopi? Ini 10 Manfaatnya bagi Kesehatan
- Minum teh manis
Tingginya asupan gula menyebabkan kadar gula darah melonjak tinggi. Belum lagi risiko kelebihan kalori. Segelas teh manis kira-kira mengandung 250 – 300 gram gula (bergantung kepekatannya), sedangkan kebutuhan kalori wanita dewasa rata-rata adalah 1900 kalori perhari (bergantung aktivitasnya). Dari teh manis saja sudah mendapatkan 1000 – 1200 kalori, belum lagi ditambah tiga kali makan nasi dan lauk pauk. Jika setiap hari Anda kelebihan kalori, berhati-hatilah dengan obesitas dan diabetes. Ada alternatif pengganti teh manis, yaitu air putih atau teh tanpa gula. Namun jika kita masih ingin teh manis, maka batasi konsumsi gula tidak lebih dari dua sendok teh sehari.
- Gorengan
Karena bentuknya kecil, satu gorengan tidak akan cukup bagi perut. Padahal, gorengan adalah salah satu faktor pemicu penyakit degeneratif tertinggi, seperti kardiovaskular, diabetes mellitus dan stroke. Penyebab utama penyakit kardiovaskular (PKV) adalah adanya penyumbatan pembuluh darah koroner, dengan salah satu faktor risiko utamanya adalah dislipidemia. Dislipidemia merupakan kelainan metabolisme yang ditandai dengan peningkatan kadar kolestrol total, LDL (kolesterol jahat) dan trigliserida, serta penurunan kadar HDL (kolesterol baik) dalam darah. Meningkatnya proporsi dyslipidemia disebabkan oleh kebiasaan mengonsumsi berbagai makanan rendah serat dan tinggi lemak, termasuk gorengan. Alternatif pengganti gorengan adalah kacang jepang atau kue buah.
- Suka ngemil
Kita mengira dengan membatasi makan siang atau makan malam bisa menghindarkan diri dari obesitas dan diabetes. Padahal saat belum kenyang, perut diisi dengan sepotong atau dua potong cemilan seperti biskuit atau keripik kentang. Padahal, biskuit, keripik kentang, dan kue-kue manis lainnya mengandung hidrat arang tinggi tanpa kandungan serta pangan yang memadai . semua makan itu di golongkan dalam makanan dengan glikemik indeks tinggi (potensi meningkatnya glukosa darah). Sementara itu, gula dan tepung yang terkandung di dalamnya mempunyai peranan dalam menaikan kadar gula dalam darah. Ganti cemilan tersebut dengan potongan buah segar.
- Kurang tidur
Jika kualitas tidur tidak baik, metabolisme menjadi terganggu. Hasil riset para ahli dari Universitas Chicago mengungkapkan bahwa kurang tidur selama tiga hari akan mengakibatkan kemampuan tubuh memperoses glukosa menurun drastis. Artinya, risiko diabetes meningkat. Kurang tidur juga dapat merangsang sejenis hormon dalam darah yang memicu nafsu makan. Didorong rasa lapar, penderita gangguan tidur terpicu menyantap makanan berkalori tinggi yang membuat kadar gula darah naik. Oleh karena itu, usahakan untuk tidur tidak kurang dari enam jam sehari.
- Malas Beraktivitas visik
Badan kesehatan dunia (WHO) mengatakan bahwa kasus diabetes di Negara-negara Asia akan naik sampai sampai 90 persen dalam 20 tahun ke depan. Dalam pernyataannya, Dr. Gauden Galea, penasihat WHO untuk penyakit tidak menular di kawasan Pasifik Barat, dalam 10 tahun terakhir, jumlah penderita diabetes di Hanoi menjadi berlipat ganda, penyebabnya, masyarakat di kota tersebut lebih mengendarai motor dibandingkan bersepeda. Jadi, mereka yang aktivitas fisiknya sedikit, memiliki risiko obesitas lebih tinggi dibandingkan mereka yang rajin melakukan aktivitas fisik, misalnya bersepeda, jalan kaki, atau aktivitas lainnya.
BACA JUGA: Ini Cara Jaga Berat Badan bagi yang Kurang Berolahraga
- Sering Stres
Stres sama seperti hujan, harus dialirkan agar tidak terjadi banjir. Saat stres datang, tubuh akan meningkatkan produksi hormon epinephrine (hormon yang memicu reaksi terhadap tekanan dan kecepatan gerak tubuh) dan kortisol supaya gula darah naik dan ada cadangan energi untuk beraktivitas. Tubuh kita memang dirancang sedemikian rupa untuk maksud yang baik. Namun, kalau gula darah terus dipicu tinggi karena stres berkepanjangan tanpa jalan keluar, sama saja dengan bunuh diri pelan-pelan. Solusinya, bicarakan semua masalah yang mengendap dalam hati dan jangan disimpan sendiri.
- Kecanduan Rokok
Sebuah penelitian di Amerika yang melibatkan 4572 relawan pria dan wanita ditemukan bahwa risiko perokok aktif terhadap diabetes naik sebesar 22 persen. Disebutkan pula bahwa naiknya risiko tidak Cuma disebabkan oleh rokok, tetapi kombinasi berbaga gaya hidup sehat, seperti pola makan dan olah raga. Konsumsi pengganti di antaranya permen bebas gula. Cara yang lebih progresif adalah mengikuti hipnoterapi yang sudah berpengalaman dan bersertfikat resmi.
- Menggunakan Pil Kontrasepsi
Kebanyakan pil kontrasepsi terbuat dari kombinasi hormon estrogen dan progestin, atau hanya progestin. Pil kombinasi sering menyebabkan perubahan kadar gula darah. Menurut dr. Dyah Purnamasari S, Sp PD, dari Divisi Metabolik Endokrinologi RSCM, kerja hormon pil kontrasepsi berlawanan dengan kerja insulin. Karena kerja insulin dilawan, pankreas dipaksa bekerja lebih keras untuk memproduksi insulin. Jika terlalu lama dibiarkan, pankreas menjadi letih dan tidak berfungsi dengan baik. Solusinyaadalah batasi waktu penggunaan pil-pil hormonal.
- Takut kulit menjadi hitam
Menurut jurnal Diabetes care, wanita dengan asupan tinggi vitamin D dan kalsium, berisiko paling rendah terkena diabetes tipe 2. Selain dari makanan, sumber vitamin D terbaik ada di sinar matahari. Dua puluh menit paparan sinar matahari pagi sudah mencukupi kebutuhan selama tiga hari. Beberapa penelitian terbaru, diantaranya yang diterbitkan oleh American Jouranl Of Epidemiology, menyebukan bahwa vitamin D juga membantu keteraturan metabolisme tubuh, termasuk gula darah. Solusinya, gunakan krim tabir surya sebelum “berjemur” di bawah sinar matahari. Berjemurlah di pagi hari sekitar 10-15 menit.
- Keranjingan Soda
Dari penelitian yang dilakukan oleh The Nurses Health Study II terhadap 51603 wanita usia 22-24 tahun, ditemukan bahwa peningkatan konsumsi minuman bersoda meningkatkan berat badan dan risiko diabetes pun meningkat. Para peneliti berpendapat bahwa kenaikan risiko tersebut terjadi akibat kandungan pemanis yang ada dalam minuman bersoda. Selain itu, asupan kalori cair tidak membuat kita kenyang sehingga terdorong untuk minum lebih banyak.
Waspadalah jika Anda mulai merasakan gejala berat badan turun drastis, banyak makan dan minum, sering lemas, serta sering buang air kecil karena itu adalah tanda-tanda dari diabetes. Diabetes di golongkan sebagai gangguan metabolisme. Metabolisme mengacu pada cara tubuh dalam menggunakan makanan yang dicerna untuk energi dan pertumbuhan. Kebanyakan dari apa yang kita makan dipecah menjadi glukosa.
Glukosa adalah bentuk gula dalam darah, yang nantinya akan menjadi sumber utama bahan bakar bagi tubuh. Ketika makanan dicerna, glukosa membuat jalan ke dalam aliran darah. Ketika makanan dicerna, glukosa membuat jalan ke dalam aliran darah. Seperti pada diabetes Mellitus, sel menggunakan glukosa untuk energi dan pertumbuhan. Namun, glukosa masuk ke dalam sel tanpa adanya insulin yang memungkinkan sel-sel untuk mengambil dan menyerap glukosa.
Insulin merupakan hormon yang dihasilkan oleh pankreas. Setelah makan, pankreas melepaskan secara otomatis jumlah insulin yang cukup untuk memindahkan glukosa dalam darah ini ke dalam sel dan menurunkan tingkat gula darah.
Seseorang dengan diabetes memiliki kondisi di mana jumlah glukosa dalam darahnnya terlalu tinggi (hiperglikemia). Hal ini terjadi karena tubuh tidak cukup baik dalam memproduksi insulin, tidak menghasilkan insulin, atau memiliki sel-sel yang tidak merespons dengan benar ke pankreas yang memproduksi insulin. Hal ini menyebabkan terlalu banyak glukosa menumpuk di dalam darah, hingga akhirnya glukosa dalam darah lolos keluar dari tubuh dalam urine.
Jadi, meski darah telah mengandung banyak glukosa, sel tidak mendapatkan energi penting untuk mereka dan kebutuhan pertumbuhan. Lalu apa solusi yang tepat?
Solusi paling tepat adalah dengan amalan terapi sunnah bekam. Bekam dilakukan pada titik-titik meridian, di mana titik ini akan bekerja langsung pada sistem endoktrin, metabolisme dan peningkatan sistem imunitas. Selain itu apabila seseorang membekam titik ini, maka akan terjadi pelepasan zat neurokimia seperti endorphin yang bisa mengurangi rasa nyeri. Nyeri ini akan hilang disertai dengan peningkatan oksigen dan aliran darah dari titik yang dibekam tadi. Ini menyebabkan otot menjadi rileks dan tercipta kesehatan. Secara mudah titik meridian ini bisa diibaratkan tombol listrik yang bila dipijat akan mengalirkan listrik keseluruh tubuh.
Pada setiap proses penghisapan kulit, akan diikuti dengan pengumpulan jaringan bawah kulit dan darah dengan segala komponen yang ada di bawah kulit. Ini mempunyai potensi untuk menyembuhkan penyakit. Penghisapan akan merangsang syaraf-syaraf pada permukaan kulit. Rangsangan ini akan dilanjutkan pada cornu posterior medulla spinalis melalui syaraf A-delta dan C, serta traktus spino thalamikus ke arah thalamus yang akan menghasilkan endorphin.
Sedangkan sebagian rangsangan akan diteruskan melalui serabut aferen simpatik menuju ke motor neuron dan menimbulkan refleks intubasi simpatis, sehingga menimbulkan intubasi nyeri secara general melalui siklus endorphin dan segmental simpatis. Efek lain yang ditimbulkan adalah pengumpulan darah di bawah kulit yang disertai dengan dilatasi pembuluh darah kulit, peningkatan kerja jantung sekaligus membuka pori-pori kulit.
Sedangkan akibat tekanan negatif yang ditimbulkan dari penghisapan menyebabkan congesti pasif dari jaringan lokal dipermukaan superfisial dan meningkatkan dilatasi pembuluh darah. Ini akan meningkatkan volume aliran darah dan mempercepat sirkulasi darah, sehingga suplai darah ke kulit menjadi lebih baik. Dengan demikian, sel-sel di permukaan kulit dan jaringan bawah kulit dapat dipertahankan daya vitalitasnya. Pengaruh lainnya adalah terjadinya peningkatan permeabilitas dinding pembuluh darah dan fagositosis sel-sel darah, peningkatan suhu lokal, menguatnya kekuatan, daya tahan tubuh, serta imunitas.
Pada bekam basah, di mana setelah penghisapan kulit akan dilanjutkan dengan mengeluarkan darah, maka suhu kulit di area lokal akan meningkat. Hal ini disertai dengan dilatasi kapiler, peningkatan permeabilitas pembuluh darah, sehingga menghasilkan perbaikan metabolisme. Secara tradisional, proses ini mengakibatkan perbaikan sirkulasi darah, membuang darah statis, membuang patogen angin dan basah, melancarkan chi (energi kehidupan) dan darah, membuang patogen dingin dan meredakan nyeri. Semoga solusi yang saya sampaikan bermanfaat bagi semua pembaca. Wallahualam. []