ISLAM begitu memuliakan seorang perempuan. Kedudukan perempuan begitu penting di dunia ini. Banyak ayat Al-Quran yang menjelaskan begitu istimewanya perempuan. Inilah salah satu anugerah yang Allah Subhanahu wa Ta’ala berikan kepada kaum perempuan. Tapi, mengapa ya Islam begitu memuliakan perempuan?
Pertama, kasih sayang perempuan yang sudah berperan menjadi ibu tidak terbatas. Dalam surat Al-Qashash: 10, menggambarkan bahwa kasih sayang ibu tidak pernah luntur terhadap anaknya. Ketika seorang ibu mencurahkan segenap kasih sayangnya kepada anak dan mengarahkannya ke jalan yang diridhai Allah, maka sang ibu diangkat derajatnya oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Kedua, ikhlas dalam setiap langkah dan perjuangan suami. Ikhlas dalam menjalani rumah tangga menjadi kewajiban bagi suami istri. Namun, istri dituntut untuk lebih ikhlas terhadap semua yang terjadi dalam rumah tangga. Perempuan muslimah yang mulia adalah perempuan yang karena kesabaran dan keihklasannya menerima kenyataan hidup dan meyakini segalanya merupakan kehendak Allah untuk meraih rahmat-Nya.
BACA JUGA: Tips Menjaga Kebersihan Hijab bagi Muslimah
Ketiga, menjaga harta dan kehormatan suami. Seorang perempuan wajib menjaga harta suami beserta kehormatannya. Sebab harta yang diberikan suami merupakan harta bersama yang dalam penggunaannya harus saling menjaga dan mengetahui. Seperti dalam surat An-Nisa: 34, menjelaskan tentang bagaimana menjalani kehidupan rumah tangga sesuai dengan nilai-nilai Al-Quran.
Keempat, mendidik anak-anak dengan baik dan terarah. Banyaknya waktu yang dihabiskan oleh seorang perempuan bersama anak menjadi kelebihan dan keistimewaan sendiri. Allah menjamin seorang perempuan yang dapat menjalankan fungsi dan tugasnya sebagai istri dengan penuh keikhlasan dan tanggung jawab akan mendapatkan balasan yang setimpal di sisi-Nya.
Kelima, beriman dan beramal shaleh. Ya, perempuan yang beriman dan beramal shaleh memiliki tempat yang mulia di sisi Allah. Perempuan dituntut untuk tetap menanamkan nilai-nilai keimanan dan amal shaleh tersebut di dalam hatinya. Sehingga kelak ketika memiliki keturunan ia dapat berbagi kebaikan tersebut kepada anak-anaknya sebagai bekal untuk kehidupan dunia dan akhirat. []
Sumber: media.shafira.com