Oleh: Inha Ummu Faiz
Homeschooler Mom
TAK ada orang tua yang tak ingin melihat anaknya tak bahagia. Tanpa sadar, terkadang semua keinginan anak dipenuhi tanpa berpikir panjang apakah ini pantas atau tidak. Berdampak buruk atau tidak. Sama halnya, ketika anak melakukan kebaikan, perbuatan terpuji atau mendapatkan nilai yang bagus di sekolah, tak jarang orangtuanya memberikan hadiah kepada anak. Hadiahnya bisa berupa barang yang sederhana hingga yang mahal sekalipun. Membelikan makanan kesukaannya atau membawanya liburan untuk menghilangkan kepenatannya setelah berjibaku dengan aktivitas sekolah misalnya.
Tak ada yang salah dari pemberian hadiah ini. Atau yang dikenal juga dengan reward. Sebab, ini bisa menjadi motivasi bagi anak untuk lebih terdorong untuk senantiasa berbuat kebaikan atau belajar lebih giat lagi. Ada beberapa keuntungan yang diperoleh dari pemberian reward ini;
BACA JUGA: Istiqamah Laksanakan Shalat Malam akan Jadi Cahaya di Akhirat
Pertama, meningkatkan motivasi anak
Reward dari orangtua atau guru di sekolah atas prestasi nilai yang diperolehnya akan semakin menambah semangatnya untuk lebih giat belajar. Bisa jadi, Dnegan reward ini anak yang tadinya malas belajar, akhirnya menjadi semakin giat belajar.
Kedua, sebagai bentuk penghargaan terhadap anak
Usaha anak dalam mendapatkan nilai yang baik di sekolah atau pun anak yang berhasil menghafal beberapa surah dalam sepekan, dengan adanya reward maka anak akan merasa bahwa usaha yang mereka lakukan hingga mencapai hasil itu telah dihargai. Sehingga, anak semakin terpacu untuk lebih meningkatkan usahanya lagi.
Ketiga, semakin menambah kepercayaan diri
Capaian anak dalam mendapatkan nilai yang baik di sekolah, meningkatkan hafalan Qur’an ataupun senantiasa bersikap baik kemudian diberikan reward akan meningkatkan kepercayaan diri anak. Karena, semakin yakin bahwa apa yang dilakukannya ini adalah yang terbaik.
Menurut Psikolog Laura Ramirez, dalam buku Walk In Peace, mengatakan anak berhak mendapatkan penghargaan atas perbuatan baik atau yang diharapkan baik. Penghargaannya bermacam-macam, baik bersifat materil berupa benda atau makanan, sosial seperti pujian ataupun pelukan. Juga, bentuk lain dari penghargaan itu adalah memberikan kesempatan lebih seperti nonton TV lebih dari jadwal yang sudah ditetapkan atau rekreasi.
BACA JUGA: Kasih Sayang Umar terhadap Anak-anak
Namun, perlu diperhatikan juga akan dampaknya jika para orangtua keterusan memberikan reward tanpa ada diskusi sama sekali dengan anak. Mengapa dia diberi reward? Untuk apa? Dan apakah hanya dengan reward ini anak bersikap baik dan semakin giat belajar? Bagaimana jika tak ada reward lagi? Anak yang terbiasa diberikan reward tanpa adanya pemahaman, akan menjadikannya terbiasa melakukan sesuatu sebab adanya reward. Sehingga ketiak reward itu tak ada lagi, si anak hilang semangat untuk belajar. Enggan melakukan kebaikan. Karena, anak merasa bahwa segala usahanya baru dihargai ketika adanya reward itu.
Disinilah pentingnya berdiskusi bersama anak, memahamkan bahwa bukan karena reward ini sehingga lebih semangat lagi menambah hafalan atau lebih giat lagi belajar melainkan karena Allah, ada kebaikan yang akan diperoleh jika menjadi seorang hafidz Qur’an. Ada keuntungan yang diperoleh jika lebih giat belajar lagi. Reward hanya sebagai pelengkap, penghargaan orangtua kepadanya atas pencapaiannya.
Penanaman akidah Islam kepada anak sejak dini sangat penting. Mengarahkan anak agar menjadikan akidah Islam sebagai standar dalam berbuat, benar dan salah bukan atas kemauannya. Meyakini Allah sebagai pencipta. Menanamkan dalam dirinya bahwa ada Allah yang selalu mengawasi setiap gerak-geriknya, sehingga ketika berbuat senantiasa berhati-hati. Ada ganjaran dari setiap perbuatan yang dilakukan, pahala dan dosa menanti. Balasannya adalah syurga atas perbuatan baik dan neraka atas perbuatan buruk.
Dengan pemahaman mendasar ini, anak akan senantiasa menjaga tingkah lakunya. Takut masuk neraka karena banyaknya amalan buruk. Menutup aurat karena itu perintah Allah. Giat belajar agar pengetahuannya bertambah, karena Allah meninggikan derajat orang yang berilmu. Menambah hafalan surah bukan karena mengejar reward, tapi karena ingin membawa kedua orangtuanya ikut bersama masuk syurga, misalnya. Sehingga anak akan menganggap bahwa reward adalah rezeki atau hadiah yang diberikan Allah kepadanya lewat orangtuanya. Jika, sudah demikian maka kebahagiaan tiada terkira yang akan dirasakan oleh orangtua. Anak terjaga dari segala hal buruk baginya. Berbuat bukan karena paksaan atau mengharapkan hadiah. Melainkan karena balasan pahala dari Allah SWT. Wallahu a’lam. []
Kirim RENUNGAN Anda lewat imel ke: islampos@gmail.com, paling banyak dua (2) halaman MS Word. Sertakan biodata singkat dan foto diri.