JAKARTA—Fenomena intimidasi terhadap kelompok aktivitas kajian Islam dinilai mulai terjadi sejak Susilo Bambang Yudhoyono lengser dari kekuasaan.
Hal itu diungkapkan Juru Bicara Presidium #2019GantiPresiden, Mustofa Nahrawardaya. Menurutnya, pelan tapi pasti tekanan dengan berbagai cara mulai tampak.
“Setelah terjadi perpindahan kekuasaan, tepatnya ketika sejak SBY selesai masa kekuasaannya, mulai saat itulah,” kata Mustofa, Selasa (4/9/2018).
Mustofa mencontontohkan, gangguan aktivitas kajian Islam yang dia maksud merujuk dari beberapa kejadian seperti pencoretan daftar penceramah di sejumlah masjid BUMN dan pemaksaan massa penyerang kepada ustadz agar mendeklarasikan setia kepada Pancasila dan UUD 1945.
Menurut Mustofa, beberapa kejadian tersebut diketahui pihak terduga pelaku juga merupakan sesama muslim.
“Ada kesan, sesama muslim dibiarkan berkelahi menggunakan isu pembenturan Pancasila dan Islam. Tidak pernah fenomena sejahat ini terjadi masa SBY atau pemerintahan sebelumnya,” ujar Mustofa.
BACA JUGA: UAS Merasa Diancam dan Diintimidasi, Fahri Hamzah: Tolonglah Pak Polisi, Harus Segera Dihentikan
Mustofa juga menyinggung lahirnya Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu) Nomor 2 Tahun 2017 yang berujung kemunculan UU Ormas. Meski mendapat pertentangan, akhirnya UU Ormas ini disahkan.
Menurtunya, UU tersebut tujuan awalnya ingin memberangus aktivitas ormas Islam bergaris keras. Namun, dalam praktiknya ada kekeliruan karena ada ormas Islam yang getol melakukan dugaan pelanggaran.
“Dengan demikian, tampaknya ada formasi kejahatan yang dibiarkan bekerja menyerang aktivitas sebagian Umat Islam. Muncullah istilah persekusi,” demikian Mustofa.
SUMBER: VIVANEWS