ASUNCION—Presiden baru Paraguay, Mario Abdo Benitez, akan mengembalikan kedutaan besarnya untuk Israel ke Tel Aviv, guna menegaskan kontribusinya terhadap perdamaian di Timur Tengah. Hal itu disampaikan Menteri Luar Negeri Paraguay, Luis Alberto Castiglioni.
“Paraguay ingin berkontribusi pada intensifikasi upaya diplomatik regional untuk mencapai perdamaian yang luas, adil dan abadi di Timur Tengah,” kata Castiglioni, seperti diberitakan Reuters, Rabu (5/9/2018).
Sebelumnya, Presiden Paraguay terdahulu, Horacio Cartes, memindahkan kedubesnya untuk Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem, menyusul relokasi kedubes Amerika Serikat (AS) yang kontroversial, Mei 2018 lalu.
Mantan Presiden Cartes diketahui telah berkunjung ke Israel untuk meresmikan kedutaan baru di Yerusalem. Adapun Mario Abdo, yang juga anggota dari partai konservatif, memenangkan pemilu presiden yang digelar April lalu.
Menteri Luar Negeri Palestina Riyad al-Maliki mengaku sebagai pihak yang melobi Presiden Paraguay Mario Abdo untuk mengembalikan kedutaan negaranya di Israel dari Yerusalem ke Tel Aviv.
“Menteri Maliki melakukan upaya besar selama pertemuannya dengan presiden Paraguay baru yang menginstruksikan menteri luar negerinya untuk mengatur masalah itu,” kata Maliki.
Sebelum mengembalikan kedubesnya ke Tel Aviv, Paraguay merupakan negara ketiga yang membuka kedubesnya di Yerusalem setelah Amerika Serikat dan Guatemala. Keputusan Paraguay kala itu mendapatkan banyak kecaman, terutama dari Organisasi Pembebasan Palestina (PLO).
Merespon keputusan baru Paraguay, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, memutuskan untuk menutup kedutaan Israel di Paraguay.
“Israel melihat keputusan yang tidak biasa dari Paraguay akan membebani hubungan antara kedua (negara),” kata Netanyahu seperti diberitakan Reuters, Rabu (5/9/2018).
Isarel juga sebelumnya sudah menarik Duta Besarnya untuk Paraguay. []
SUMBER: REUTERS | CNN